Part 2

0 0 0
                                    

"Iyaiya maaf deh. Lo gatau aja sih, Ray itu cowok most wanted disekolah kita tau. Dan setau gue, dia itu suka sama si brenda. Brenda itu most wanted banget di sekolah kita. Udah anaknya cakep, pinter lengkap deh pokoknya."
     "Tunggu tunggu.. maksud lo?"
——————————————————
"Iya khal, dia itu setau gue uda berapa kali gitu nembak Brenda, anak 11 Ipa 1."Ucap Tara menjelaskan.
"Terus terus? Di terima gak?" Tanya Khalish yang mulai penasaran.
"Setau gue si, Brenda gak nanggepin serius. Jadi si Ray uda berapa kali patah hati. Abisnya Brenda nanggepin itu cuman bercandaan. Dan setau gue Brenda itu udah punya doi hehe, anak 12 Ips 3." Lanjut Tara. Khalish hanya manggut manggut.

🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈

Bel istirahat berbunyi. Anak anak berhamburan pergi keluar kelas menuju kantin. Tak terkecuali Tara dan Khalish.

Setibanya mereka di kantin, Khalish langsung menempati tempat duduk yang kosong.
"Lo mau pesen apa? Biar gue pesenin deh, mumpung lagi baik gue hehehe.." Tawar Tara.
"Gue pesen soto mie aja deh, sama minumnya capucino aja." Ujar Khalish sambil memberikan uang nya kepada Tara. Sementara itu Tara langsung bergegas meninggalkan Khalish dan memesan makanan.

Khalish hanya sibuk menatap ponselnya yang tidak menunjukkan tanda tanda pesan masuk. Akhirnya dia hanya melihat seisi kantin yang cukup ramai. Tiba tiba ponsel nya berdering.

Raymond. Nama itu tertera di lockscreen Iphone milik Khalish. Khalish hanya menatap bingung kemudian memencet tombol hijau untuk mengangkat telepon tersebut.

"Halo khalish, lo dimana? gue nyariin ke kelas lo gaada." Ujar seseorang di seberang sana
"Gue dikantin, mau ngapain lo?" tanya Khalish lagi.
     "Oke gue kesana sekarang. Tungguin gue ya." Belum sempat Khalish menjawab lagi, telepon sudah terlanjur dimatikan oleh Ray.

     Tak lama kemudian Tara datang membawa makanan, dan bertepatan dengan itu, Ray juga datang menghampiri meja mereka bersama seorang cowok yang juga dikenal oleh Khalish. Alzel. Ya cowok yang kemaren menggodanya.

     "Wow ray, ga nyangka cewek yang lo mau temuin ternyata si cantik ini." Ujar alzel sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah Khalish. Khalish tidak mengubris nya, ia melanjutkan memakan makanan yang tadi dibeli.
     "Khal, gue boleh duduk sini?" Tanya Ray sambil menunjuk bangku di samping Khalish yang kosong. Khalish hanya mengangguk kecil.
     Sementara Tara hanya pelanga pelongo memperhatikan kedua remaja yang berada di depannya.
     Alzel langsung menempatkan diri disamping Tara.

     Selesai Khalish makan, ia langsung pergi meninggalkan kedua cowok yang tadi mendatanginya.
     "Tunggu, khal.." panggil Ray. Khalish langsung berhenti dan membalikkan badan. "Entar pulang gue anter ya."
     "Gausaahh! gue ntar mau ke toko buku dulu sama.. hmmm.. sama Tara. Hehe soalnya mau.. mau beli buku.." ujar Khalish gelagapan.
Tara hanya melihat dengan bingung. Khalish langsung menginjak kaki Tara agar tara peka.
     "Oh gitu, sama gue aja mau gak beli bukunya, gue anterin." lanjut Ray lagi.
     "Gausa deh Ray ngerepotin, lagian gue udah bilang sama nyokap gue, kalo gue pergi sama Tara."
     "Ya justru bagus dong, kalo nyokap lo tau lo pergi sama gue pasti nyokap lo seneng. Karena lo ada yang jagain." Lanjut Ray lagi. Khalish akhirnya tidak bisa menolak.

Anak anak yang ada dikantin menatap mereka dengan pandangan bingung. Ada yang berbisik bisik. "Loh bukannya Ray sama Brenda ya? Kok dia malah deketin anak baru." ujar salah satu anak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RaymondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang