Sore yang cerah hari ini memaksa awan tidak dapat rewel seperti senyum seseorang ditepi pantai kota padang, seseorang itu ialah sigadis kota Diana sajaksa, gadis kota yang selalu menghabiskan sorenya ditepi pantai, dia pernah mengungkapkan alasan mengapa dia selalu dipantai ketika sore hari, ungkapnya
Biar malam ini senja yang menjemput
Tidak perlu mimpi mimpiku tertidur
Gulungan ombak dan rambutku
Cukup lebih dari satu yang abadi
Menjadi perayaan indah dimatamuWah Suaranya yang khas ditelinga semua pendengar radio sekota padang ini termasuk remaja dewasa yang selalu berharap dapat memiliki hati sigadis kota
Pantai telah tiada nampak dimata
Rupa tiada lagi nyata
Aku cinta yang abadimu untuk kitaMalam itu remaja dewasa berhasil menulis puisi untuk diana sajaksa, dia mengirim lewat sms kenomor radio dimana sajaksa sedang siaran,
Perasaan remaja itu sangat gugup gagap dan gelisah yang teramat penuh didada,
Ah memangnya dia tau siapa aku,
Tetapi semoga puisi tadi tidak pernah dibacakan saja, isinya kan sangat jelek, ungkap siremaja dewasa
Sambil memejamkan mata dan mendengarkan puisinya yang dibacakan oleh diana