Kulit putih, tahi lalat di atas dagu dan tatapan yang tajam
Tak sulit mengingat wajahmu
Tak sulit juga mengenalimu di antara banyak orang
Tapi sangat sulit mencari penggantimu
Meski aku tak yakin posisimu dapat digantikan
Kita sama-sama tak saling mengenal saat itu
Tapi seiring waktu terus berjalan,
Ku temukan arti sahabat sejati darimu
Hari-hari yang kita habiskan bersama
Kebahagiaan yang kita nikmati
Kesedihan yang kita alami
Tergores indah dalam benakku
Sahabatku,
Kau berjanji akan selalu menemaniku
Tak peduli jarak dan waktu
Namun kini kau tak ada
Aku tahu, bukan salahmu, bukan juga kehendakmu
Manusia biasa sepertiku bisa apa melawan kehendak Yang di atas?
Kadang terlintas di benakku
Kalau saja aku bisa bicara dengan Sang Pencipta
Akan kuminta kau tetap di sini, di sampingku
Sepasang sahabat melawan dunia,
Seperti janji kita dahulu
Terimakasih telah datang mewarnai hariku
Terimakasih telah percaya padaku
Tenang saja, setiap rahasiamu aman denganku
Yang bisa ku lakukan hanya berusaha menjadi sahabat untukmu,
menjadi pendengar keluh kesahmu juga lelucon-leluconmu itu
Aku mengasihimu saat kau masih di sini
Aku tetap mengasihimu walau kau ada di sana
Memang menyakitkan mengingat kepergianmu
Tapi kau ada di tempat yang jauh lebih baik
Dan kau bahagia, itu cukup bagiku
Meski aku tak bisa melihatmu,
Aku yakin kau tetap di sisiku
Tuhan,
Ku mohon jagalah dia di sana
Janganlah sampai ia melupakanku
Dan ingatkanlah sahabatnya di sini sangat merindukannya
- TessaHuria
KAMU SEDANG MEMBACA
SEDES KARYA - Puisi Kelas 11
PoezjaPuisi karya sedesian kelas 11 angkatan 2017/2018 yang sudah setengah jalan menginjakkan kakinya di SMA Sedes Sapientiae Semarang dengan berbagai pengalaman yang ada. Puisi ini hasil karya mereka sendiri yang dibuat berdasarkan curahan hati, mari dis...