1🍁Dia itu Aneh

46 6 6
                                    

Aku melirik ponselku yang berkedip menampilkan pop up Line dari seseorang yang tidak ingin kuurusi.

Setidaknya sekarang, aku sedang asyik menonton drama Korea yang cukup sukses membuatku menghabiskan beberapa pack tissue.

Semakin lama aku mengabaikan Line yang masuk, ponselku semakin ramai. Aku menyeka air mataku yang jatuh mengalir di pipi, menciptakan aliran sungai kecil di sana. Aku meraih ponselku lalu membuka aplikasi Line.

Nevan: P

Nevan: Lisa...

Nevan: Gue capek.

Lalisa: Capek, ke tukang pijit sana,
segala laporan ke gue.

Nevan: Gue cuma ngasih tau lo,
gue lagi capek mikirin seseorang.

Lalisa: Lah, emang gue peduli 😂

Nevan: Lo emang jahat
dari dulu Lis 😑

Lalisa: Hahaha...
Serius, lo kesel sama siapa? Dina?

Nevan: Kok tau sih?
Para nggak normal ya?

"Dasar, dikasih hati malah minta jantung." aku mendengus sebal, sambil melemparkan tubuhku ke kasur yang empuk dengan posisi terlentang.

Setelah beberapa detik terdiam, aku kembali melihat pesan terakhir di aplikasi Line. Tanpa kusadari, senyumku mengembang.

Lelaki aneh itu milikku, dan namanya adalah Nevan. Dia sahabatku yang paling gila. Tapi aku suka dia dengan segala kesederhanaannya.

Kami saling mengenal sejak kelas sepuluh, iya kami satu kelas hingga sekarang sudah menginjak kelas dua belas.

Nevan pernah berjanji akan selalu menjaga senyumku supaya tidak hilang dari singgasananya. Dia mengahariku dalam segala hal, contohnya, mengajariku merelakan tanpa harus membenci.

Aku mengetik balasan untuk pesan bocah laki-laki itu, ketika ibu jariku menekan tombol send. Aku menyeringai.

Lalisa: Lo pernah liat berita nggak? Ada cowok yang ngatain sahabat ceweknya 'para nggak normal', dia mati kena guna-guna?👿👿👿

Nevan: Duh, Nyai, serem bener *sungkem

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Reach to You; NevanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang