pertemuan

60 1 0
                                    

Suasana pagi hari yang begitu sejuk dan cerah di manfaatkan ziya dan wafi untuk berolahraga.

"Udah kak cape aku,,pulang aja yuk.
Ucap ziya.

"Aduh dek parah banget sih kamu,, masak baru lari keliling komplek aja udah capek,,pantes aja pipimu tembem gitu.
Jawab wafi.

"Apaan sih kak,,ini tu gak tembem ya,,cumak cabi dikit.

"Sama aja kalik.

"Udah ach aku mau pulang,,kalau kakak mau lanjut, lanjut aja sendiri,,, bye.
Ucap ziya sambil berlalu meninggalkan wafi.

"Assalamu'alaikum bunda.
Ucap ziya sambil masuk rumah.

"Wa'alaikumslm adek,, udah selesai jogingnya.

"Udah bun,,capek banget.

"Terus kakak mana.

"Tau tuh bun,,bunda mau masak apa banyak banget belanjaanya.

"Emang adek belom tau ya,,kan mau ada tamu.

"Siapa bun,,nenek mau kesini ya.

"Bukan dek.

"Emng siapa sih bun tamunya kayaknya spesial banget.

"Tamunya calon suami kamu dek.
Sahut ayah.

Uhuk uhuk uhuk
Ziya memuntahkan air yang belum sempat di telan.

"Apa yah.
Ucap ziya kaget.

"Iya adek,,makanya kamu harus dandan yang cantik ya.

"Apa harus secepat ini ya yah.

"Niat baik itu tidak boleh di tunda2 adek.
Ucap ayah.

"Sekarang adek siap2 ya,,keburu tamunya dateng.
Sahut bunda.

"Ya udah bun adek ke kamar dulu.

Pukul 10.00
Ziya sedang berada di kamar dengan keempat sahabatnya,,mereka sengaja di undang bundanya untuk menemani ziya.

"Pokoknya kamu harus tampil secantik mungkin zi.
Ucap ina sambil memilihkan baju untuk ziya.

"Dandan kayak gini aja kenapa sih,,ribet banget.
Sahut ziya

"Ya nggak boleh lah zi,,kamu kan mau ketemu calon suami kamu.
Ucap aini.

"Anggap saja ini sebagai penghormatan kamu buat mereka zi.
Sahut zahra.

"Nah ini bagus,,coba kamu pakai zi.
Ucap ina sambil memegang gaun berwarna biru muda.

"Udah zi cepetan kamu pakek,,keburu dateng tamunya.
Ucap difa.

"Iya2.
Jawab ziya.

"Cantik bnget kamu zi.
Ucap zahra.

"Apaan sih zah,,apa gak berlebihan ya,,aku ngga PD nih,,ganti aja ya.
Jawab ziya.

"NGGAK BOLEH.
Jawab ina tegas.

Jawab ina tegas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perjuangan Hijarah BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang