Geng Wisata Malam
Hidup di perkuliahan yang 'salah jurusan' tentu nggak gampang. Tahun kedua dan ketiga aku ikut ujian masuk universitas lagi karena aku benar-benar ingin keluar dari jurusan ini.
Tapi di tahun ketiga itu juga, kuliah terasa lebih menyenangkan, karena peminatan sudah dimulai, jadi mata kuliah yang kami pelajari lebih spesifik.
Dan di tahun ketiga itu pula 'geng'ku terbentuk.
**
Jadi awal mulanya itu ketika anak-anak di kelasku cerita saat mereka jalan-jalan atau sekedar nongkrong di malam hari. Mereka ceritanya seru banget.
Aku, yang berasal dari desa, sampai jadi mahasiswapun tidur masih jam 9 malam. Mendengar obrolan mereka aku penasaran banget dan minta mereka ngajak aku lain kali buat wisata malam.
Waktu itu tahun 2014, saat gempar-gemparnya sang walikota, Bu Risma, mau menutup lokalisasi Dolly. Ramai sekali di berita manapun.
Karenanya aku mengajak anak-anak yang suka wisata malam itu 'ngeliat' seberapa ramenya sih Dolly?
'wah..wah..nggak nyangka ternyata kamu suka yang kayak gitu ya sab' canda Bonu
Bonu, teman sekelasku. Dia orang paling tengil di kelas. Orang asli Surabaya, sudah seperti kompasnya Surabaya.
'kapan?' tanyaku
'nanti. Makin lama makin direncanakan makin nggak jadi!' jawab Okin
Okin. Teman sekelasku. Anak paling ngeselin di kelas. Orang asli Surabaya, sudah seperti petanya Surabaya.
Iya, kompas dan peta, mereka berdua dulu satu SMA dan sekarang satu kelas di kuliah. Memanglah mereka berdua adalah soulmate.
Aku nekat saja mengajak mereka padahal kalau dibilang akrab dengan mereka juga enggak.
Tapi biar. Oke. Jawabku.
**
Jam 8 malam kami kumpul di kontrakan.
Kontrakan itu sebenarnya hanya dihuni empat orang teman sekelas kami. Tapi yang lain selalu bertengger di situ jadi sudah seperti basecamp kelas.
Kami berdelapan. Empat cowok dan empat cewek. Membawa empat sepeda motor.
'boncengannya cowok-cewek ya. Nanti kalo boncengan cowok-cowok kita jadi dipaksa parkir'
'kan jadi mau' canda Agung memecah tawa malam itu.
Agung. Teman sekelasku. Cowok paling nyentrik di kelas. Aku melihat dia cocoknya jadi anak jurusan musik saja. Gayanya fix kayak seniman, jago nyanyi pula!
Jadilah aku, tiga teman cewek sekelas kami, Agung, Bonu, Okin, dan satu teman cowok sekelas kami berangkat menuju Dolly malam itu.
YOU ARE READING
Yellow
Teen FictionKata orang, pacaran itu adalah proses penilaian kita atas diri kita sendiri. bener nggak ya? kok Sabrina masih belum tau dirinya sendiri seperti apa saat lagi jalan sama si dia? hmm..