Chapter 3

560 48 0
                                    

Baekhyun sadar. Kini Sohyun sudah bisa memahami semuanya. Enam tahun lalu Sohyun hanya bisa diam tanpa pemahaman apapun, tapi kini putrinya itu sudah cukup dewasa untuk bisa mengerti.
“Maafkan ibu, sayang. Ibu tak bisa melakukan apapun untukmu dan untuk Chanwoo. Ibu benar-benar tidak berguna.”

Senin pagi ini Kyungsoo bangun dengan rasa resah yang luar biasa di hatinya. Ia tak tahu kenapa, tapi ia merasa hatinya sakit dan ia merasa gelisah.
Sepertinya ada sesuatu yang sudah terjadi, atau mungkin akan terjadi.
Meskipun demikian, Kyungsoo tetap mencoba untuk menjadi istri sekaligus ibu yang baik.

Sejak dini hari tadi ia sudah melaksanakan tugasnya sebagai seorang ibu rumah tangga yang baik. Walaupun di rumahnya terdapat seorang maid, tapi Kyungsoo senang ketika ia bisa berbakti pada suami dan bisa merawat anaknya secara langsung.
Seperti biasa, setelah semuanya siap, pagi ini Kyungsoo mengantarkan suami dan anaknya untuk pergi bekerja dan sekolah hingga ke depan rumah.
Kyungsoo melambaikan tangannya ketika mobil hitam suaminya mulai meninggalkan rumah.

Begitu mobil itu sudah berada di luar jangkauan pandangan matanya, Kyungsoo hendak membalikkan badannya untuk kembali masuk ke dalam rumah.
Tapi langkahnya terhenti begitu mata bundarnya mendapati satu sosok yang familiar untuknya sedang berjalan keluar dari rumah yang berada tepat di samping rumahnya.

Kyungsoo membeku. Sebelum hari ini, ia masih belum yakin siapa yang menghuni rumah itu lagi. Hari-hari sebelumnya ia tak pernah melihat penghuni rumah sebelah, tapi kenapa hari ini ia melihatnya? Takdir apa yang Tuhan rencanakan untuknya hari ini?
Melihat sosok itu membuat Kyungsoo kalut.

Dalam hatinya sedang terjadi peperangan. Kyungsoo terjebak dalam dua pilihan. Pilihan antara segera masuk kembali ke rumahnya, atau justru ia harus mendekati sosok itu dan mencoba menjelaskan semuanya?
Kyungsoo tak tahu apa yang membuat kakinya secara otomatis berlari menuju rumah sebelah. Ia tak tahu kenapa ia begitu berani mendekati sosok yang sekarang sedang berjalan menuju mobilnya yang sudah disiapkan di luar garasi.

Kyungsoo hanya tahu bahwa ia hanya ingin berbicara dengan sosok itu. Ia hanya tahu bahwa ia ingin bertemu dengan sosok itu.

Jongin berjalan pelan keluar dari rumahnya. Ia hari ini sedikit lebih terlambat dibanding biasanya saat akan meninggalkan rumah.
Hatinya masih belum tertata kembali setelah peristiwa kemarin sore. Ia bahkan tidak melihat Sohyun dan Baekhyun sejak kemarin. Mungkin istrinya tidur di kamar Sohyun.
Sebenarnya pria berkulit kecoklatan itu sedikit merasa bersalah karena sudah membuat putrinya menangis pilu.

Ia menyesal karena sudah melukai hati putrinya sendiri.
Tapi mau bagaimana lagi? Hatinya sendiri juga masih terluka dan belum bisa disembuhkan meskipun tahun demi tahun sudah berlalu.

Jongin baru saja akan membuka pintu mobilnya saat tiba-tiba ia mendengar suara langkah kaki seseorang sedang mendekatinya.
Pria bermarga Kim itu menolehkan kepalanya, dan ia sangat terkejut saat mendapati seorang wanita berambut hitam kecoklatan berdiri di hadapannya dengan nafas terengah. Wanita itu pasti baru saja berlari.

Jongin mengenali wanita itu. Walaupun penampilan wanita itu kini berbeda, tapi Jongin tetap bisa tahu siapa wanita itu.
Enam tahun berlalu, dan waktu yang berlalu itu rupanya telah mengubah penampilan wanita itu.
Kenapa wanita itu terlihat kurus? Apa wanita itu tidak makan dengan baik selama ini?
Kenapa wanita itu memiliki mata panda yang sangat kentara? Apa wanita itu tidak cukup tidur selama ini?
Kenapa rambut wanita itu terlihat kusut bagai sarang burung? Apa wanita itu tidak sempat pergi ke salon seperti dulu?
Semuanya sudah berubah.

Dulu wanita itu memiliki tubuh yang cukup berisi dan proporsional. Dulu wajah wanita itu selalu dihiasi make up tipis yang sangat pas. Dulu wanita itu selalu sempat pergi ke salon meskipun intensitasnya tidak bisa dikatakan sering.
Kenapa sekarang wanita itu sekarang benar-benar terlihat kacau? Dan kenapa tiba-tiba wanita itu mendatangi rumahnya? Tadi wanita itu berlari. Itu artinya, wanita itu tidak datang dari tempat yang jauh, ‘kan? Apa jangan-jangan…wanita itu yang sekarang menempati rumah sebelah?

REUNITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang