3

70 11 0
                                    


Author pov

Kring....

Alarm dari jam beker berwarna putih berbunyi, menandakan jam 05.30 pagi. Gadis itu membuka mata, perlahan sinar sang dewa pagi masuk ke matanya menyapa dari luar sana. Sinar itu amat terang menerpa mata sipitnya, sehingga mengusik ketentraman tidurnya.

Dia mengubah posisi tidurnya jadi terduduk di pinggiran kasur big sizenya. Masih dengan mata kantuknya, dia menggosok kedua matanya sambil berjalan kearah kamar mandi.

Mencuci matanya yang masih dilanda kantuk, lalu membersikan tubuhnya. Beberapa menit kemudian, tepatnya 10 menit setelah ia masuk ke kamar mandi. Dia keluar kamar mandi. Rapi dengan seragam sekolah dengan atasan putih, dan rok kotak kotak hitam diatas lututnya juga dasi sepadan dengan rok yang ia kenakan.

"Eunhe cepat turun, ini teman kamu udah nunggu." teriak ibu dari gadis itu.

"Iya bentar mah, dikit lagi nih." berkata sambil menyisir rambut panjang sebahunya yang berwarna coklat itu.

"Ini siapa sih orangnya yang nungguin gue, masih pagi banget juga." batinnya agak kesal

Dia sedikit mengoleskan lip balm di bibir plumnya, agar tidak terlalu kering. Dia turun dari kamarnya menuju ruang makan.

"Siapa sih ma yang nungguin aku? Ini masih jam 6.15 padahal."

"Ya mama juga ga tau."

"Dia dimana sih, gak disuruh masuk?"

"Tadi udah mama suruh masuk, cuman dia gak mau masih nangkring tuh di moge nya."

"What? Yang bener aja."

Dia langsung berlari menuju halaman depan rumah karena tau orang yang dimaksud ibunya. Sampai di depan ia menemukan orang yang dimaksud ibunya tadi.

"Ehh lu ngapain tumben banget ngajak gue berangkat bareng?"

"Gak boleh emang? Ada yang marah? Gak ada kan. Salah gue ngajak sahabat sendiri berangkat bareng ke sekolah?"

"Jadi dia selama ini gak tau kalau gue naroh hati dan perhatian yang beda segala macem ke dia?" batin Eunhe yang masih diam di tempat dan menatap mata Chanyeol kosong.

"Gue tau kok yang ada dipikiran lo." dia berkata dalam hati seolah bisa membaca pikiran Eunhe.

"Lhah lu nglamun yak?" sambil menggerakkan tangannya di hadapan Eunhe.

Eunhe pun tersadar dari lamunannya "Eh? Kaga apaan sih, ayo masuk dulu berangkatnya kan 15 menit lagi."

Berjalan ke dalam rumah sambil menarik tangan Chanyeol.

"Mah kenalin ini temen Eunhe namanya Chanyeol, tepatnya sih sahabat." kata Eunhe setelah sampai di ruang makan.

"Ehh akhirnya mau masuk juga, ternyata kalau disuruh Eunhe baru mau." goda ibu Eunhe sambil menyenggol sikut Eunhe.

"Eh enggak kok tan, tadi sebenernya mau tetep diluar aja tapi Eunhe nya narik tangan saya gitu aja, jadi nurut aja." jawab Chanyeol dengan tersipu malu

"Mah apaan sih, ngaco deh kalau ngomong. Dia kalau dipaksa baru mau."

"Yaudah sekarang dimakan dulu sarapannya, nanti kalian terlambat."

Mereka berdua pun memakan sarapan dengan lahap.

"Emm mah, kita berangkat dulu ya."

"Iya hati-hati ya, Chan kalau naik motor jangan ngebut jatuh nanti cewek kamu."

"Mama..." teriak Eunhe dan ibunya dihadiahi tatapan tajam.

Eunhe pun menggunakan helm yang diberikan Chanyeol, dan naik ke kursi penumpang yang lumayan tinggi untuk motor cowok dibanding motor kebanyakan.

-------

Memasuki gerbang sekolah, Eunhe dan Chanyeol dilihat banyak pasang mata. Menyaksikan mereka berangkat sekolah bersama dengan motor Chanyeol yang keren dan tinggi di bagian kursi penumpang, seperti kebanyakan kekasih.

Namun hubungan Chanyeol dan Eunhe hanya sebatas persahabatan. Walau Eunhe sampai saat ini belum menyatakan perasaan yang berbeda, tapi Chanyeol tau rasa itu.

Setelah memarkirkan motor, Chanyeol dan Eunhe turun dari motor.

"Gue duluan ya yeol!" ucap Eunhe terburu-buru karena malu daritadi banyak orang yang memperhatian mereka berdua.

"Tunggu dulu." balas Chanyeol yang segera menghentikan langkah Eunhe dengan memegang pergelangan tangan Eunhe.

"Apasih jangan pegang-pegang napa?" dan hanya dibalas Chanyeol dengan menunjukkan jari telunjuknya ke kepalanya sendiri.

"Oh tuhan, kenapa gue jadi lupa gini sih? Gue makin malu dah." gumam Eunhe lirih tapi Chanyeol masih bisa mendengar ucapan itu.

"Makanya jadi orang tu jangan ke ge er-an deh. Kita kan juga cuma sahabatan kenapa pipi lo jadi merah pas gue pegang tangan lo? Cieee baper nih." goda Chanyeol dan membuat pipi Eunhe semakin merah.

"Cih siapa juga yang baper sama orang kayak lo. Nih gue kasih, gue ikhlas." sambil menyodorkan helm dengan kasar ke arah Chanyeol.

"Iya makasehhh, kamu baik banget deh sampai ngasih aku helm segala."

"Lu tu kenapa sih? Sakit lo tib..." belum selesai bicara mulut Eunhe ditutup rapat dengan tangan Chanyeol yang besar. Karena kalau tidak ditutup bisa-bisa itu mulut nya Eunhe ngomong terus, mungkin seminggu baru selesai debatnya.

"Ya udah yuk ke kelas capek gue." memegang pergelangan Eunhe dan ditariknya ke kelas.

Merried With You - pcyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang