Jisung's Fever

4.3K 247 10
                                    

Jisung's fever

Lee Jeno x Huang Renjun

Other cast : Zhong Chenle, Park Jisung

Happy Reading


.

.

.

Ruang tv yang biasanya ramai itu terasa lengang. Ruang yang sehari-harinya digunakan juga untuk berkumpul oleh para member hanya terdapat seorang manusia. Kakinya berjalan kesana kemari, bergerak gelisah. Ponsel telah ia genggam sedari tadi, terkadang menempelkannya pada belah samping wajahnya-menelepon. Berusaha menelepon lebih tepatnya. Sesekali terdengar gerutuannya bersambut dengan detak jam dinding.

"Ugh, kenapa Renjun-ge sulit sekali dihubungi!" Chenle, satu-satunya manusia di ruang tv tersebut mengeluh.

Chenle masih saja terus berusaha menelepon, dengan harap si penerima telepon segera menerima panggilannya.

"Tuhan, apa yang harus kulakukan? Gēge tidak juga mengangkat teleponku." Ia mulai panik. Sudah delapan jam sejak Renjun pergi tanpa pamit kepadanya. "Lagi pula, kenapa semua hyung pergi secara bersamaan sih?"

Tit tit tit

Chenle tersentak mendengar tombol sandi pintu. Menandakan ada orang yang masuk ke dorm mereka. Ia tergesa berlari dan hampir jatuh karena tersandung kakinya sendiri. Chenle sampai dengan suara debuman di depan pintu, tepat dihadapan Renjun yang berusaha melepas sepatunya.

"Gēge! Kau dari mana saja?!"

"Ada apa Chenle?" Renjun mengerutkan alisnya melihat Dìdìnya menghampiri dengan terengah-engah.

Chenle mengatur napasnya sebelum melanjutkan berbicara. "Njun-ge cepat masuk Jisung demam tinggi!" Walaupun sudah mengatur napas, Chenle tetap saja berbicara cepat dalam bahasa China.

Sepatu yang akan ia simpan di rak atas terjatuh begitu saja, terperanjat atas apa yang disampaikan Chenle. Ia dapat mengerti apa yang Chenle katakan walau berbicara cepat, mengingat Chenle menggunakan bahasa ibunya.

"Bagaimana bisa demam?! Tadi pagi ia baik-baik saja." Renjun ingat betul bahwa bungsu dari NCT tersebut tadi pagi masih baik-baik saja. Cerewet dan jahil seperti biasa. Masih memintanya mengoleskan selai pada roti dan menuangkan susu di gelas setiap pagi. Jeno saja sampai merajuk melihat Renjun membantu Jisung makan dan menyiapkan bekal untuknya.

"Aku tidak tahu. Cepat gēge."
.

.

" Aku sudah membungkusnya dengan berlapis-lapis baju, jaket, dan selimut tebal." Ujar Chenle saat mereka memasuki kamar Jisung yang juga menjadi kamar Renjun dan Jeno.

"Mengapa kau membungkusnya begitu tebal? Panasnya tidak keluar kalau seperti itu." Renjun menghampiri Jisung. Meletakkan punggung tangannya pada kening Jisung. "Panas sekali. Chenle bisa kau ambil termometer di kotak obat?" Renjun beralih pada Chenle.

Mendengar perintah Renjun, Chenle segera pergi ke kotak obat yang berada di ruang tv. Mengobrak-abrik kotak obat dan mengeluarkan semua isinya ke lantai. Bibirnya terus menggumamkan kata termometer.

"Ah! Ini dia!"

.

.

"Aku pulang!" Jeno berteriak sembari membuka sepatunya.

Jeno berdiri di depan pintu dan melihat sekeliling. Ini terlalu sepi untuk sebuah dorm yang berisi kumpulan anak ayam seperti Jisung dan Chenle.

"Renjun?!"

Oneshoot | NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang