.
.
.
Matanya memicing di antara dedaunan yang bergoyang, mengamati dua sosok yang tengah bercengkrama riang di bangku taman sekolah Tourin. Gadis dengan surai tergerai itu mendesis, menyayangkan daya pendengarannya yang tak bisa menangkap apa yang sedang kedua insan itu bicarakan saat ini.
Sejak bel istirahat pertama, Raeun memutuskan mengikuti kedua sosok itu, bukan karena alasan pasti, tapi sesuatu di hatinya menarik langkah gadis itu. Bahkan saat ini pun ia tak mengerti mengapa ia harus rela menyamarkan diri di belakang pohon yang tingginya kurang lebih 1,5 meter hanya demi melihat aktivitas Jihoon dan Sohye. Ok, sekali lagi Raeun merasa seperti penguntit jika saat ini ada seseorang yang memergoki tingkahnya.
"Apa yang sedang kau lakukan?"
Sebuah tepukan di bahu kiri membuat Raeun melonjak kaget. Ia berdeham seraya merapikan anak rambutnya.
"A..aku? hanya menghabiskan waktu istirahat.. ha..ha.." ucap Raeun dengan tawa yang absurd.
Hwang Minhyun, lelaki itu hanya menaikkan sebelah alisnya melihat tingkah Raeun yang tak biasa. Setahu Minhyun gadis itu senang menghabiskan waktu istirahatnya di atas gedung sekolah atau bersama Chaeyeon di kantin. Apa karena tidak ada kamera lagi sehingga kebiasaan gadis itu berubah, entahlah.
"Mau minum bersama?"tawar Minhyun sambil menyodorkan sekaleng colla.
Raeun mengangguk, sesi pengintaian telah membuatnya lupa dengan rasa kering di tenggorokannya "Ayo kita cari tempat yang teduh."
Dalam sekali tenggak, Raeun telah menghabiskan hampir seperempat isi kaleng colla. Ia sempat melirik ke arah Minhyun, berharap pria itu tak menanyakan alasan mengapa ia berdiri dan mengendap di belakang pohon.
"Minhyun-a, kau juga ikut kompetensi Fisika?" Raeun memulai pembicaraan, hitung-hitung sebagai antisipasi sebelum lelaki itu membahas topik lain.
"Tidak, besok aku sudah berangkat ke Hongkong untuk presentasi sosial proyekku."
Raeun mengangguk-anggukkan kepalanya, ia teringat pada Sohye yang tidak bisa ikut kompetisi Fisika karena sanksi yang diterimanya. Ini sudah hampir satu bulan dan ia masih tidak dapat membuktikan jika Sohye tidak bersalah dalam kasus itu. Bukankah seharusnya ia dan Jihoon melanjutkan investigasi yang mereka mulai sejak malam itu, tapi lelaki itu sepertinya telah lupa. Bahkan akhir-akhir ini Jihoon justru terlihat dekat dengan Sohye. Astaga, disaat ini kenapa ia malah jadi memikirkan Jihoon. Raeun pun mengibas-ngibaskan tangannya mencoba mengusir bayangan wajah Jihoon dari pikirannya.
"Kenapa?" tanya Minhyun heran melihat Raeun menggerakkan tangan seperti mengusir serangga dari wajahnya.
"Tak apa, sukses untuk presentasimu." Ucap Raeun sambil meminum kembali colla nya.
"Hanya dua hari, setelah itu aku kembali ke Korea. Kau tak lupa janjimu kan?"
Raeun tersenyum, mengerti maksud akan janjinya untuk memenuhi permintaan kakak sepupu Minhyun menjadi fotografernya, "tentu."
~
Chaeyeon berkacak pinggang, pandangannya menajam saat melihat Raeun tengah berjalan menuju kelas.
"Chaeyeon, ada ap.."
Perkataan Raeun terputus dengan tindakan Chaeyeon yang mengangkat telapak tangannya seakan memberi kode untuk berhenti bicara. Ia menarik nafas sejenak sebelum berujar.
"Melamun selama pembelajaran, menghilang saat istirahat, dan sekarang.." Chaeyeon mencondongkan tubuhnya, tangannya memegang ujung rambut Raeun "kau menggerai rambutmu..ckck.. sungguh mencurigakan."
KAMU SEDANG MEMBACA
The TEEN-ACE
FanfictionThe TEEN-ACE "Being a teenager means dealing with school, parents, freedoom, love and sacrifice" Yoo Ra Eun (OC), Kim Sohye (ex IOI), Park Ji Hoon (Wanna One), Hwang Min Hyun (Wanna One). Jeon So Mi (ex IOI), Jung Chaeyeon (DIA), Kim Jae Hwan (Wa...