Play instrumen di atas ya😊
▪ ▪ ▪
Senyum cerah di wajah dr. Kartika perlahan sirna begitu melihat Gebby tiba-tiba menundukan kepalanya dengan wajah sedih. Sebagai seorang psikiater yang tengah berupaya membantu Gebby melawan traumatisnya, tentu ia merasa cemas apalagi beberapa menit yang lalu Gebby masih memasang wajah cerianya dan mengatakan semuanya baik-baik saja.
"Gebby, kamu baik-baik saja? Apakah ada hal yang mengganggumu akhir-akhir ini?" tanya dr. Kartika cemas.
Gebby mengangkat wajah. Ia lebih dulu menatap dr. Kartika selama bebarapa detik sebelum akhirnya mengangguk.
"Apa itu?"
"Akhir-akhir ini aku sering bermimpi aneh." jawab Gebby lemah.
"Mimpi?"
"Ya, mimpi."
"Mimpi apa itu?"
Gebby menghela napas sejenak sebelum bercerita. "Dalam mimpi itu aku seperti tengah berada di sebuah halte sekolah. Bahkan aku seperti murid di SMA itu. Tiba-tiba ada sebuah mobil berhenti di seberang jalan. Saat aku ingin menghampiri mobil itu. Dari arah kiri aku melihat ada mobil lain melaju kencang. Semua orang yang ada di tempat itu berteriak. Semuanya terjadi secepat kilat. Tubuhku tertabrak, tapi ada satu hal yang membuatku bingung."
Dr. Kartika menelan ludah. Diliriknya beberapa detik lelaki yang duduk di sebelah Gebby. Bara, calon suami Gebby. Tampak jelas jika Bara terkesiap. Mendadak atmosfer tegang melingkupi ruangan itu. Baik dr. Kartika maupun Bara sama-sama merasa cemas. "Apa itu?" tanyanya hati-hati.
"Ada lelaki yang berupaya menyelamatkanku. Aku tidak bisa melihat wajahnya. Kami sama-sama terkapar di jalan dengan tubuh berlumur darah. Anehnya aku seperti mengenal lelaki itu bahkan rasanya kami begitu dekat. Setiap kali aku ingin melihat wajahnya, aku selalu terbangun. Aku selalu mandi keringat setelah itu. Napasku jadi sangat sesak."
Bara dan dr. Kartika saling berpandangan selama beberapa detik. Ia tidak menduga ini akan terjadi. Tentu ini bukan yang mereka inginkan. Selama ini dr. Kartika berusaha agar Gebby sembuh tanpa perlu mendapatkan kembali ingatannya yang menghilang. Karena itu jauh lebih baik untuk mental Gebby yang terguncang.
"Apa ada sesuatu yang kamu ingat, yang berkaitan dengan mimpi itu?" tanya dr. Kartika hati-hati.
Kening Gebby berkerut dalam, terlihat jelas dari raut wajahnya kalau dia tengah berusaha mengingat sesuatu. "Tidak ada." jawab Gebby menyesal. Meski ia sudah berusaha, tetap saja ia tidak mampu mengingat apapun.
Dr. Kartika menghela napas lega. Untuk hari ini mungkin ia masih mampu mengatakan semua baik-baik saja. Tetapi tidak tahu esok atau lusa. Ia sadar sepandai-pandainya menyimpan bangkai, yang namanya bangkai pasti akan tercium juga. Cepat atau lambat ia yakin Gebby akan mengetahui semuanya.
"Dokter, apa maksud semua mimpi itu? Kenapa rasanya begitu nyata?" tanya Gebby penasaran, berharap mendapat jawaban atas pertanyaan yang menghantui kepalanya beberapa hari ini.
Dr. Kartika tersenyum lembut. "Itu hanya bunga tidur Gebby. Mungkin itu hanya efek karena kamu terlalu lelah."
Bunga tidur? Benarkah itu? Tetapi syukurlah kalau begitu. Gebby tidak bisa membayangkan jika semua itu benar-benar terjadi. Sungguh itu sangat mengerikan.
Selain ibu, kakak, dan juga namanya sendiri yaitu, Gebby Novelia Arumi tidak ada lagi yang bisa Gebby ingat. Malangnya ia juga tidak tahu kalau selama ini orang-orang terdekatnya menyembunyikan rahasia tentang ingatannya yang menghilang akan pristawa yang Gebby lalui 5 tahun sebelumnya.
Benar-benar menyedihkan. Tetapi apa boleh buat, semua itu dilakukan untuk kebaikan Gebby.
***
Masih baru banget yak.
Hmm, kira-kira ada yang bisa nebak ini cerita gimana?salam, Nuruldesfany
KAMU SEDANG MEMBACA
Gone
RomanceGebby kerap bermimpi aneh. Ia sering melihat sosok lelaki asing di dalam mimpinya. Namun ada yang janggal, ia merasa mereka seperti saling mengenal bahkan begitu dekat. Hingga akhirnya sebuah rahasia terkuak, fakta yang selama ini ditutupi oleh kelu...