Morning Breeze

27 6 5
                                    

사람들의 말들이
와 닿지 않아 괜찮지 않아
더 힘을 내야 해
'saramdeurui maldeuri'
wa dahji anha gwaenchanhji anha
deo himeul naeya hae'

Felice tampak sibuk mematut diri di depan cermin. Mulutnya tak berhenti mendendangkan sebuah lagu. Tubuhnya bergerak mengikuti irama. Guratan senyum membingkai indah wajah tirusnya. Semesta sepertinya ikut berbahagia. Langit tampak begitu cerah ditemani matahari yang berpendar dari ufuk timur. Nyanyian burung kian mempermanis pagi itu.

또 사람들이 하은 말이
왜 그렇게 느끼고 생긱해 또
나답지 않게
'tto saramdeuri haneun mari
wae geureoke neukkigo saenggakae tto
nadabji anke'

Ramayana Institute of Arts. Sebuah sekolah seni tersohor di kota Yogyakarta. Dengan upaya yang cukup keras, Felice mampu menyingkirkan ribuan calon mahasiswi dan mahasiswa di luar sana dan menjadi salah satu orang beruntung mendapatkan bangku tersebut.

(Oh) 아무렇지도 않아
(Oh)  스쳐 지나간 꾸처럼
'(Oh) amureohjido anha
(Oh) seuchyeo jinagan kkumcheoreom'

Hari ini adalah hari pertama perkuliahan dimulai. Setelah hampir sepekan, para mahasiswa baru. harus menjalani masa inisiasi bersama seniornya. Dengan langkah pasti, Felice mulai merapikan tas dan keluar dari kamarnya. Menyapa semua anggota keluarga yang telah duduk di ruang makan.
"Selamat pagi, Pa. Selamat pagi, Ma? "
Mama pun membalas salam manis itu, "Pagi juga Felice. "
"Oh, iya Felice. Hari ini kamu perlu Papa anter ga? "
Dengan senyum terkembang, Felice menjawab, "Ga usa aja, Pa. Felice mau coba naik transjogja. Itung-itung ngenalin dulu jalanan Jogja kayak apa. Soalnya Felice kan belum lama tinggal di sini. Hehehe"
Sambil menyendokkan nasi goreng ayam favoritnya ke dalam piring, matanya seolah mencari sesuatu.
"Kamu cari kak Viviane sama kak Sam? "
"Hooh, mereka pada kemana, Ma? "
"Kak Vivi katanya ada meeting mendadak di kantornya. Jadi mesti berangkat lebih awal. "
"Terus kak Sam? Tumbenan ga keliatan. "
"Kalo abangmu sibuk ngurusin seleksi keanggotaan pecinta alam di kampusnya, " Papa ikut menimpali.
"Ehm, pantesan sepi."
Dengan cepat, Felice meneguk segelas susu cokelat favoritnya dan menyambar perlahan tissue di samping meja.
"Ya udah deh, Ma, Pa. Felice berangkat duluan deh. Takut telat dan nunggu lama di halte nih. Ada kelas pagi soalnya. See you later"
Felice bersalaman dengan kedua orang tuanya dan melambaikan tangan.
"Hati-hati nak. Have a nice day." Mamanya ikut melambaikan tangan ke arah puteri bungsunya.
"Papa juga ikutan berangkat ngantor. Mumpung masih pagi juga. Biar ga kejebak macet."
"Oke, oke. Buruan gih. Mama dapet shift siang, jadi ntar setengah hari bisa santai bentar di rumah. "
"Baiklah. Nanti biar Papa bawa serep kunci rumah. Papa berangkat." Tangan Papa terulur dan mengecup dahi Mama.
"Bye. Have a nice day"

*****

Annyeonghaseyo. Halo, semuanya. Ini karya pertamaku di wattpad. Sebenarnya ga terlalu expect bakal bikin cerita kek beginian di sini ㅋㅋㅋㅋㅋ

Ini cuma warming up buat di awal aja sih, belum apa-apa. Jadi ya gitu ceritanya masih sangat pendek dan butuh dikasih masukan.

Please kindly give me your vote dan comment below ⬇⬇ Aku tunggu.
사랑해요 .. ❤❤

INTERLUDE (The Last Song)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang