The New Beginning

26 5 5
                                    

Suasana halte trans pagi itu sudah dipenuhi dengan penumpang. Felice baru saja tiba dan segera membeli karcis. Tak perlu waktu lama, bus trans jalur 8 datang dan Felice bergegas masuk dan menempatkan diri di kursi penumpang yang dekat dengan pintu keluar. Ini kali pertama, Felice pergi sendirian setelah kepindahannya belum lama ini di kota Jogja. Sebelumnya, dia menghabiskan masa sekolahnya selama 12 tahun di kota kelahiran sang ayah.

I remember ..
The way you glanced at me, yes I remember
I remember..
When we caught the shooting star, yes I remember
I remember ..
All the things that we shared, and the promise we made just you and I
I remember..
All the laughter we shared, all the wishes we made, upon the roof at the dawn

Embun pagi masih menyisakan titiknya di kaca jendela bus trans. Matahari masih malu menampakkan diri. Samar mendung melingkupi langit pagi ini. Nampak lalu lalang kendaraan dari segala arah menghiasi jalanan. Seolah berpacu dengan putaran waktu.

Yes I remember ..
The way you read your books
Yes I remember ..
The way you tied your shoes
Yes I remember ..
The cake you loved the most
Yes I remember ..
The way you drank your coffee

Perjalanan menuju ke kampusnya membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit. Jalanan kota Jogja terlihat padat namun tidak sampai menimbulkan kemacetan. Tada. Sampailah Felice di kampusnya tepat waktu. Dengan langkah riang, Felice berjalan keluar dari halte dan menolehkan kepala sejenak ke berbagai arah. This is time. Waktunya untuk menikmati hari sebagai mahasiswi.

I remember ..
The way you glanced at me
I remember ..
When we caught a shooting star
I remember ..
When we were dancing in the rain
In that December
And the way you smile at me
Yes I remember

Kelas pertama dimulai pukul 08.00. Masih ada waktu sekitar 30 menit untuk mempersiapkan diri. Dari kejauhan, dia melihat seorang gadis bertubuh sedikit gempal berjalan ke arahnya.

"Felice, Felice!" Gadis itu memanggil namanya dan terlihat berlari kecil.
"Iya, ada apa gembul manisku Agatha? "
"Ih, jangan kayak kakak tingkat dong. Manggilnya pake embel-embel gembul. Aku kan ga gendut. Cuma kelebihan dikit. Dikit aja. Manisnya boleh, gembulnya ilangin nah."
Sambil mencibir, Felice melanjutkan kalimatnya, "Sama aja kali, Tha. By the way, kita satu kelas kan? Asyik, bisa bully Agatha terus nih. "
"Ya ampun, Fel. Kok jahat banget. " Agatha pura-pura merengut dan terus berjalan di samping Felice.
"Hahaha. Elah. Just kidding, my sweety."

Percakapan mereka terus berlanjut dan terhenti ketika kaki mereka sampai di depan sebuah papan pengumuman yang berisikan aneka ragam kegiatan kemahasiswaan di kampus.

"Fel, kamu udah masukin member form kegiatan kemahasiswaan yang bakalan kamu ikutin belum?"
"Belum sih, tapi dari awal udah ada niat pengen masuk tim orchestra."
"Sama aku juga sebenarnya. Tapi banyak yang bilang proses seleksinya lumayan susah dan terbilang aneh. Belum lagi ketua timnya galaknya minta ampun. Salah dikit diomelin, telat dikit digonggongin. Gitu aja terus sampai banyak anak yang mengundurkan diri dari keanggotaan. Padahal mereka belum dapet kesempatan buat tampil di event manapun."
"Duh deh, Tha. Aneh gimana? Kebanyakan nonton drama. Hidup kamu jadi ikutan ngedrama kan."
"Eh, ini serius. Abang aku kan alumni orchestra juga. Proses seleksinya tuh kadang bisa ga masuk akal banget. Nih ya bang Farel pernah bilang, hampir semua ketua tim orchestra tuh ada aja tingkahnya. Mau cewek, mau cowok. Bikin rese semua. Beruntungnya, bang Farel ini tangguh orangnya. Dia bisa berhasil bertahan dan ngebuktiin diri bisa jadi salah satu anggota yang berhasil membawa timnya ke ajang bergengsi di luar negeri."
"Nah, itu. Buktinya. Makin bikin aku tambah pengen masuk tim mereka kan jadinya. Bodoh amat sama seleksinya yang katanya aneh. Itu urusan belakang. Yang penting dicoba dulu selagi bisa."
"Boleh deh dicoba, siapa tahu ketemu kakak ganteng itu lagi. "
"Kakak ganteng yang mana? "
"Itu tuh yang pas malam pensi, dia perform main saxophone. So manly. "

Felice bergedik dan menggelengkan kepala. Ada saja kelakuan teman barunya. Agatha Valeria Ginting. Gadis Batak yang suka ceplas ceplos ini memang dekat dengan Felice semenjak mereka berada dalam satu kelompok kala inisiasi program studi musik. Kebetulan jurusan yang diambil keduanya juga sama, musik etnik.

Hari pertama perkuliahan keduanya dilalui dengan cukup membosankan. Minggu pertama perkuliahan biasanya belum semua dosen mengisi kelas. Banyak kekosongan dan itu berlangsung untuk hampir semua mata kuliah. Semua dosen sedang menyesuaikan jadwal masing-masing dengan semua mahasiswa dari segala angkatan.

Matahari telah membumbung tinggi. Teriknya begitu menyengat. Jam yang melingkar di pergelangan tangan Felice telah menunjukkan pukul 13.21. Kelas terakhir telah lama selesai. Penanda satu-satunya mata kuliah yang diisi oleh dosen.

"Arghhh, finally! " Agatha menggeliatkan badan berisinya.
"Ga dapet apa-apa kok laper ya, Fel. Cari makan di kantin yuk. Sekalian ntar lewat sekretariat UKM teater sama UKM choir. Aku mau masukin form pendaftaran ke sana. Ya kali ntar ada salah satunya yang lolos keanggotaan. Kamu jadinya keukeuh pengen masuk ke UKM orchestra? "
"Ehm, maybe. Soalnya UKM yang lain ga bikin greget. Ahh, sama bikin opsi masukin UKM pecinta alam apa ya? "
"You go, girl. You must try' all options."
"Oke deh, ini formnya udah aku isi semua. Tinggal cus masukin ke sekretariat. Pergi makan. Terus aku on the way ke halte. "
"Jiahh, Fel. Ga mau nongkrong cantik dulu nih, kemana gitu kek. Mumpung belum full lho kelasnya. Minggu depan kan belum tentu." timpal Agatha.
"Ya udah deh, iya aku ikut. Tapi jangan kesorean ya pulangnya."
"Urusan pulang gampang. Santai dong, ntar aku tebengin pake mobil antik abang aku deh."
"Kamu bawa mobil, Tha? "
"Yoi yoi.. Mumpung abang aku lagi pulang ke Medan. Lumayan pengiritan anak kost."
Felice menganggukkan kepala tanda mengerti.

Dua gadis itu beranjak dari kelas dan berjalan menuju sekretariat kegiatan kemahasiswaan dan melanjutkan agenda mereka untuk makan siang di kantin. Mengakhiri kesenggangan waktu di perkuliahan hari ini.

***

I'll be back once in a week. (I hope).ㅋㅋㅋㅋ
Maklumin aja ya, authornya masih awam dan butuh inspirasi more and more.

Saran dan kritik masih dibutuhkan. Don't forget to leave your vote and comment below.

Buat readers yang penasaran sama lagu apa aja yang aku selipin di setiap chapter cerita ini, nantinya bakal aku share di special part ya. Tungguin.

See you on next chapter. 😘😘



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 17, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

INTERLUDE (The Last Song)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang