Diary of A Heartbroken Girl

32 2 8
                                    

Mungkin kalian pernah mendengar bahwa ketika kalian jatuh cinta, kalian akan melakukan apapun – ya, apapun – demi orang yang kalian cintai itu. Baik itu hal yang bisa bermanfaat bagi kalian sendiri atau yang terdengar sangat bodoh sekalipun.

Seperti itulah yang aku rasakan saat ini. Aku jatuh cinta kepada seseorang. Dia adalah sahabatku yang sudah ku kenal selama tiga tahun belakangan ini. Aku mengenalnya dari masa orientasi di kampus kami. Aku dan dia berada dalam satu kelompok dan kami sering mengobrol selama masa orientasi berlangsung. Ketika masa orientasi selesai, kami ternyata memiliki banyak sekali kelas yang sama. Hampir setiap hari aku bertemu dengannya dan mengobrol dengannya.

Pada awalnya, orang-orang mengira bahwa kami memiliki hubungan khusus yang lebih dari teman. Awalnya aku merasa senang-senang saja mendengarnya. Tetapi, aku menjadi tidak enak dengannya. Akhirnya aku pun memutuskan untuk bercerita kepada salah satu temanku yang aku kenal dari masa orientasi juga. Dia pun ikut mengenal lelaki yang aku sukai ini dan sering hang out bersama juga denganku. Sayangnya, dia harus memberi tahu kepada lelaki yang aku suka ini bahwa aku menyukainya tanpa sepengetahuanku.

Beberapa hari setelah lelaki itu tahu bahwa aku menyukainya, dia pun mulai menjauh dariku. Aku merasa duniaku benar-benar runtuh dan aku tidak tahu apa yang harus ku lakukan. Aku berusaha untuk berbicara dengannya tetapi dia selalu berusaha untuk menghindariku. Setiap aku mengajaknya untuk pergi berdua saja, dia selalu mengelak atau akan mengajak orang lain agar kami tidak berdua saja.

Hal tersebut aku rasakan hampir dua bulan di semester keduaku di bangku kuliah. Aku benar-benar seperti kehilangan seseorang yang aku percaya dan dekat denganku. Meskipun aku menyukainya – sangat menyukainya – tetapi, dia juga teman dekatku yang mau menghabiskan waktunya bersamaku. Aku pun merasa sangat marah dan murka ketika mengetahui temanku lah yang memberi tahu laki-laki yang aku sukai ini bahwa aku menyukainya. Selama aku dan dia terpisah, temanku ini malah semakin dekat dan semakin membuat dadaku sesak.

Aku hanya bisa menangis ketika mengetahui betapa menyedihkannya hidupku ini. Aku menangis hanya karena seorang laki-laki yang aku sukai kemudian menjauh dariku karena dia tahu bahwa aku menyukainya. Kemudian laki-laki itupun malah menjadi dekat dengan temanmu yang sudah memberitahunya bahwa kau menyukainya. Ya, memang hidupku semerana itu.

Namun, suatu hari, aku benar-benar merasa depresi. Keadaan di rumahku sungguh kacau dan aku tidak tahan untuk memendamnya sendiri. Di samping aku juga semakin menjauh dengan orang yang aku sukai, keadaan di rumahku juga membuatku selalu menangis setiap malam. Aku pun berusaha untuk bercerita kepada temanku tetapi dia hanya membuat masalah rumahku bukanlah sesuatu yang tidak perlu dipermasalahkan. Aku semakin kecewa kepadanya. Akhirnya, aku memutuskan untuk bercerita kepada lelaki yang aku sukai itu. Karena aku ingat, kami pernah sangat dekat. Dia pun mau mendengar keluh kesahku tentang masalahku di rumah.

Semenjak saat itu, dia menjadi sangat dekat lagi denganku. Dia selalu berusaha menghiburku di setiap kesempatan. Kami seperti tidak terpisahkan. Aku pun memutuskan untuk tidak berteman terlalu dekat dengan temanku itu. Aku malah bertemu dengan teman-teman baru yang ku anggap bisa ku percaya dan bisa menjadi teman dekatku kelak. Karena, bagiku untuk berteman dengan seseorang adalah hal yang sangat melelahkan dan sebagai seorang introvert hal tersebut benar-benar menguras tenaga.

Aku memiliki empat teman dan satu laki-laki yang sangat aku sukai. Dua di antara kami pun memiliki hubungan lebih dari teman. Selebihnya hanya aku dan laki-laki yang aku sukai ini dan kami hanya sebatas teman, tidak lebih. Kemudian ada satu perempuan lagi di pertemananku dan dia sering merasa bahwa dia seorang diri.

Pertemanan kami berjalan sangat indah. Kami menghabiskan waktu hampir setiap hari bersama. Banyak hal-hal yang kami alami bersama. Baik suka walaupun duka. Kami selalu berusaha untuk saling dekat dengan satu sama lain. Semua hal baik menyangkut perkuliahan maupun masalah pribadi, kami selalu berbagi.

Another Day, Another DramaWhere stories live. Discover now