Sincerly, Ling Hun.

Introduce : Han Ling Hun

"Happy birthday baby!" Hun memeluk leher Zhou dari belakang mesra. Senyum lebar penuh arti terpampang di wajahnya "Hey kau mencekik leherku Hun!" Zhou berusaha menyingkirkan pelukan Hun sambil terbatuk sesak.

Hun menarik pipi Zhou ke samping dan mengecup pipinya "Lemah seperti biasa, huh? Ini masih pagi" ia tersenyum mengejek "Yah, persiapkan staminamu untuk malam ini babe" Hun duduk di samping Zhou dan merangkulnya.

"Sepertinya aku belum memberitahumu kalau ada pesta nanti malam? Bagaimana kau tahu?" seingat Zhou ia kemarin langsung tidur begitu sampai di rumah. Apa aku tak sengaja mengiriminya pesan ya?

"What? Aku memang belum mendengarnya. Pesta apa?" yang berani mengganggu malam spesialku dengan Zhou. Hun menyipitkan matanya curiga. Pesta macam apa yang harus ia hadiri tanpa memberitahuku sebelumnya?

"Li Hao mengadakan pesta di Prime Hotel. Media hadir jadi mau tak mau aku harus datang" Zhou menghela nafas malas.

"Tidak mengundangku?" rasanya Hun semakin ingin mengikatnya seharian agar ia tidak pergi ke pesta sialan itu.

Zhou menatap Hun, bibirnya tersenyum kecewa "Hanya berniat memberitahu bahwa aku tidak ada di rumah malam ini" Ia menggenggam tangan Hun "Aku tidak ingin memperkenalkanmu sebagai teman, Hun."

"Lalu kapan kau memperkenalkanku sebagai suami? Tidak akan pernah kurasa" Hun memainkan poni Zhou yang memanjang. Zhou melirik lirih pada Hun. "Bukan begitu..."

Yah, karirnya sebagai entertaint tentu saja membuat hubungan mereka tidak mudah. Sudah syukur tidak ada kabar melenceng soal orientasi seksualnya setelah ia berperan di drama Addicted. Partner mainnya, Huang Jingyu juga untungnya tidak punya perasaan serius padanya. Media juga jarang bertanya soal drama itu karena saat drama itu berakhir, Zhou langsung merilis single terbarunya, sehingga pertanyaan media tidak jauh dari seputar singlenya itu.

Hun menatap istrinya ramah "Aku tidak menuntut itu kok, santai saja. Hanya bertanya-tanya kapan" Ia tersenyum, mencoba menghibur kembali Zhou. "Mana mata sombongmu itu huh? Jangan berlagak sedih, tunjukkan padaku mata yang tak akan pernah mau jatuh itu Zhou" Hun membelai pipi istrinya senang.

Zhou tersenyum kecil. Ia maju mencium singkat Hun "Tapi aku jatuh padamu kan" ia tersenyum mengejek. Ah, itu dia yang ditunggu Hun sejak tadi. Wajah sombong dengan mata yang tak pernah tulus tersenyum, seolah merendahkan semua orang termasuk tuhan.

Hun menarik wajah Zhou dan menciumnya dalam. Lidah mereka saling terpaut dengan mata Hun yang tetap terbuka memperhatikan mata Zhou yang tertutup asyik menikmati ciumannya. Sekali mata istrinya terbuka, habislah Zhou dalam cengkraman hewan buas.

Satu persatu kancing kemeja hitam Zhou lepas oleh tangan Hun. Hun segera menggigit leher Zhou ketika kancing terakhir berhasil ia lepas. Zhou berusaha mendorong Hun menjauh "Hun!" ia berhasil mendorong Hun jauh dari tubuhnya "Pagi ini aku pemotretan! Kalau kiss markmu terlihat bisa runyam nanti!" Zhou mengkancingkan kembali kemejanya dan merapihkan dirinya di cermin.

Hun berdiri di belakang Zhou, ikut bercermin bersamanya. Ia membuka kemeja Zhou dari belakang sehingga punggungnya terlihat jelas "Kalau disini tak apa kan?" Ia mengecup punggung dinginnya Zhou. Beberapa kiss mark mungkin memuaskannya pagi ini, jadi Zhou hanya diam menikmati.

Ponsel Zhou berdering. Hun segera mengambilnya dari meja "Li Hao, kau sudah di lobi? Teganya membiarkan istriku kerja di hari ulang tahunnya? Kupecat kau ya"

"Hey!" Zhou segera merebut ponselnya dari Hun "Hao, aku segera kesana"

"Seperti biasa ya, suamimu itu haha" Hao tertawa kecil di sebrang sana

"Yah begitulah" Zhou tersenyum malas ke Hun. Ia mematikan telfonnya. "Hun, tunggu ya" Zhou mengambil coatnya dan mencium pipi Hun.

"Bahkan tidak minta maaf karena sudah membuatnya menunggu lama? Dasar sombong" Hun mencium bibir Zhou. "Kau tahu apa jadinya kalau kau mengabaikanku kan?"

Zhou tersenyum menantang "Aku tidak akan menjadi santapan malammu hari ini"