Teenage Love

135 1 1
                                    

Hai ketemu lagi dengan gue cewe yang tak seberapa cewenya hehe, maaf lama baru bisa ngepost lagi sibuk hihihi.

Oia ini cerita baru saya, sebenarnya sudah lama menjamur di laptop, cuman belum selesai , daaannn setelah saya selesaikan baru deh dipost , maaf ya sangat sangat jelek aneh , soalnya authornya juga aneh so ceritanya juga deh. oke gak usah basa basi lagi here we go !

Happy Reading !!!!! 

=======

Pagi menjelang. Sinarnya menembus celah jendela kamar seorang gadis yang masih terlelap dalam mimpi indahnya. Tak lama, gadis itu mengerjap-erjapkan matanya. Sinar matahari berhasil membangunkannya. Ya, gadis cantik itu Michelle Audestin Bennet. Atau yang lebih akrab dipanggil Michelle oleh keluarga juga teman—temannya.

“Hooaammm…” Michelle menggeliat kecil. “Morning, world…” ucapnya.

Setelah semua nyawanya terkumpul. Michelle beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan gontai memasuki kamar mandi yang berada di sudut kamarnya.

***

20 menit kemudian, Michelle sudah rapi dengan seragam SHS nya. Ia mematut dirinya di depan cermin.

“Perfect…” gumamnya.

Dengan senyum mengembang, Michelle berjalan menuruni tangga dengan anggunnya menuju meja makan. Disana sudah Mom juga Kenneth —kakaknya—. Kalian pasti bertanya di mana Dad nya? Asal kalian tau, Dad gadis ini sudah meninggal akibat kecelakaan saat gadis ini berumur 2 tahun.

“Morning…” sapanya.

“Morning too, Honey” sapa Mom nya.

“Morning jelek…” sapanya pada Kenneth. Kenneth langsung memelototi Michelle.

“Hey, kau lebih jelek di banding aku,” tuding kakaknya.

“Oh, ya?” jawab Michelle itu enteng.

“Gggrrrr…baiklah…kutunggu kau di mobil 10 menit lagi…jika kau tak muncul dalam 10 menit, aku akan meninggalkanmu…!!”  ucap Kenneth yang langsung pergi dari meja makan.

“Apa?? Hey, kau tak adil—!!! Lihat anakmu yang satu itu Mom, tega sekali dia dengan adiknya sendiri…” adu Michelle pada Mom nya dengan mengkerucutkan bibirnya.

Mom Michelle hanya terkekeh kecil melihat tingkah kedua anaknya yang masih seperti anak kecil. Selalu saja mempersalahkan masalah kecil.

“5 menit lagi…” teriak Kenneth dari arah garasi.

“Apa??”

“Sudahlah Michelle, cepat kau susul kakakmu itu…ini, makanlah di mobil…” ucap Mom Michelle sambil menyerahkan kotak bekal untuk Michelle.

“Hmm…baiklah Mom… Aku pergi dulu, Love You.” Pamit Michelle mengecup pipi Mom nya bergantian.

“Hati—hati, Honey.” pesan Momnya.

***

—“Canadian High School”—

“Kau akan mengantarku, kan?” tanya Michelle pada Kenneth, setelah mereka sampai di parkiran sekolah.

“Kau bisa mencari kelasmu sendiri, kan?” tanya Kenneth balik.

“Kau ini—!!! Aku murid baru, mana mungkin aku tau kelasku…” sungut Michelle.

“Kau bisa bertanya…” balas Kenneth enteng.

“Ayolah, Ken…antarkan aku…ku mohon…” pinta Michelle dengan tampang melasnya pada Kenneth.

Teenage LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang