=======
Selama pelajaran berlangsung, Michelle hanya menopang dagunya sambil menatap kosong pemandangan luar lewat jendela kelasnya.
Michelle masih berpikir, apa benar Kenneth matah padanya? Baru sekali ini Kenneth membentaknya seperti tadi. Dan itu membuat Michelle takut.
“Pssstt… pssttt…”
Suara itu tepat terdengar di belakang meja yang Michelle duduki, dengan malas Michelle menoleh ke belakang dan mendapati seorang laki-laki yang sudah membuat marah kakaknya sewaktu di kantin tadi.
“Hey… aku Nicolas. Kau bosan?” tanya Nicolas setengah berbisik.
Michelle mengangguk.
“Ijinlah ke toilet. Aku akan menyusul.” Ucap Nicolas.
Michelle melotot. “Apa kau bilang?” teriak Michelle yang membuat seluruh isi kelas diam dan memandang Michelle dengan tatapan anehnya.
“Ehhmm… Miss Bennet, sepertinya kau tidak memperhatikan materi yang saya sampaikan!” tanya Mr. Zen pada Michelle.
“Ehmmm… anu Mr, ehmm… dia…” ucap Michelle terbata dan gugup. Matanya melotot ke Nicolas meminta pembelaan.
“Anu apa Miss Bennet??? Keluar dari kelasku se-ka-rang. Jangan ikut pelajaran saya jika anda belum mengumpulkan antomi 100 hewan mamalia besok pagi!!” ucap Mr. Zen tegas.
Michelle melotot. “Tapi… Mr. kenapa hanya saya? Dia juga!” adu Michelle menunjuk Nicolas.
“Dan kau Mr. Carter, bantu Michelle membuat tugas itu. Dan sekarang kalian berdua boleh keluar dari kelas!” ucap Mr. Zen lagi sambil menunjuk pintu kelas.
Dengan langkah gontai, Michelle berjalan perlahan keluar kelas, diikuti Nicolas tanpa memperlihatkan muka bersalahnya.
***
—canteen—
“Ini semua gara-gara kau!!” tuding Michelle pada Nicolas.
Nicolas melongo. “Kenapa aku?”
“Ggggrrr… tentu saja salahmu! Kalau saja kau tak mengatakan hal itu, aku tak mungkin berteriak dan mendapat hukuman itu!” ceracau Michelle.
“Maaf!” ucap Nicolas lirih. “Hey, by the way… hubunganmu dengan Kenneth apa?” tanya Nicolas.
Michelle beringsut. Apa dia harus menceritakannya? Kalau iya? Kalau tidak? “Untuk apa kau bertanya itu?” tanya Michelle.
“Tentu saja. Kenapa Kenneth dan Mr. Zen memanggilmu Miss Bennet?”
Michelle menghela napas berat. “Dia kakakku.”
“WAW??? Benarkah? Tapi kenapa aku tak pernah melihatmu saat aku bermain ke rumah Kenneth?” tanya Nicolas exited.
“Aku baru saja datang dari Paris.”
“Kenapa bisa?” tanya Nicolas.
“Ya tentu saja bisa! Grandma ku tinggal di Paris, aku pulang ke Kanada karena Mom yang memintaku pulang!” jawab Michelle lesu.
Nicolas yang melihat perubahan mimik wajah Michelle jadi heran.
“Kau kenapa? Bukankah seharusnya kau senang? Kau bisa tinggal dengan Mom juga kakakmu?” tanya Nicolas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Teenage Love
Ficțiune adolescențiPindah kewarganegaraan, pindah sekolah, pindah rumah yah semuanya mengasyikkan . Aku bisa berkumpul lagi dengan Mommyku yang cantik jelita dan Kakakku tersayang yang jelek haha, tetapi kenapa ini ? kenapa aneh ? apa yang terjadi ketika aku tidak dis...