Rain (Thanks Jjk) ✔

Bag 1 ; Senior Menyebalkan - Brengsek!

"Mau kemana?"

"Tsk!"

"Kemana?"

"Hhh..."

Si cowo populer itu, terus saja menghalangi jalan gadis di depannya. Sampai —

"Nah, dapat."

— ia berhasil mengurung gadis itu di dalam rengkuhan badannya.

Sialnya, gadis barusan benar-benar dalam keadaan urgent.

Kedua kakinya mengatup rapat, hatinya berucap 'Makasih' pada tembok yang sekrang ia sandari.

"Sunbae" cicit gadis itu.

"Aku bertanya,"

"Aku mau —" sudah suaranya seperti tikus kejepit, di tambah senior tadi menatapnya seakan ingin mengkuliti dari ujung rambut sampai kaki.

"Mau kemana?" tanya si cowo — senior, itu lagi.

Gadis itu tertunduk, memejamkan matanya erat. Dengan kedua tangan yang memilin ujung rok seragam, nafasnya di tarik sedalam mungkin.

Dan —

"Apa aku harus bilang padamu kalau aku ingin ke kamar mandi!?"

— Oh, gadisnya marah. Si cowo malah tertawa gemas melihat gadis itu marah.

Mereka asik dengan dunia sendiri. Tidak perduli tatapan terkejut siswa lain, juga guru yang geram dengan kelakuan si cowo tadi.

Hey, ini masih jam pelajaran!

But, hell yeah! Siapa yang berani menegur si cowo barusan?

Nope, no one.

Tidak ada yang berani menegur Kim Taehyung.

"Aku - ingin - pipis! Aku bahkan sudah mau ngompol disini rasanya!"

"Hahaha!"

"Ish! Sunbae!" gadis tadi menghentakkan kakinya kesal. Sialnya masih terlihat menggemaskan di mata Taehyung.

Di sela tawa nya, Taehyung dapat membaca gerakan bibir mungil gadisnya. — 'Berengsek'

Oh, baiklah. Gadisnya sudah sangat marah, lagi pula tak lucu juga kalau sampai gadisnya ngompol disitu.

"Ingin pipis, huh?"

'Bajingan' ucap gadisnya, — tak terdengar.

"Bahasa, baby" kekeh Taehyung.

"Kau ingin cara cepat untuk ke toilet?" tawarnya dengan, — pervert.

"Huh?"

Baiklah, gadisnya polos. Atau terlampau tak peka, jadi Taehyung langsung gendong saja. Bridal

"Ya!" pekik gadisnya.

Taehyung tak perduli tatapan sekitar, ia terus berjalan sambil menggendong gadisnya.

"Sunbae, toilet di sebelah — aish kelewat!"

Kamar mandi di sebelah kiri dari anak tangga, dan Taehyung terus berjalan menuruni anak tangga tersebut.

Gadisnya lalu sedikit membenarkan posisi di gendongan Taehyung. Sebelah tangannya ia selipkan ke belakang leher, dan mulutnya ia dekatkan ke kuping.

"Berengsek, turunkan aku. Aku ingin pipis" bisiknya.

Taehyung tertawa, "Baby, bagaimana kalau yang lain mendengar bahasamu sangat kasar."

"Ah, ya. Jangan" manja gadisnya, ia lalu memeluk erat Taehyung.