chap 9

5.2K 377 164
                                    

Disclaimer : Masashi Kishimoto.

Pairing : KakaHina, SasuHina, SasuSaku.

Selamat membaca 😉




Sudah 2 minggu Hinata ditinggal Hiashi. Dan sekarang Neji juga akan melakukan perjalanan bisnisnya ke luar negeri, tepatnya di Italia. Selain itu, dia juga akan menghadiri acara reuni kampusnya.

Kakashi yang ditugaskan selama 3 bulan masa percobaan di kota Iwa juga tidak bisa menemani Hinata di rumah. Dan dengan hati yang riang Mikoto menawarkan Sasuke yang akan menemani Hinata di rumah malam ini, karena Itachi masih sibuk dengan tugas kuliahnya.

Hinata yang ditemani oleh Sasuke tampak biasa karena dia sudah menghilangkan perasaannya kepada mantan pujaannya itu. Tidak seluruhnya juga sih😕. Dia akan mengambil soda di lemari pendingin dan tersentak saat ada tangan lain juga hendak meraihnya. Hinata memutar badannya dan seketika itu dia merutuki tindakannya.

Sasuke dan Hinata sama-sama mematung dengan posisi mereka yang terbilang intim. Hinata terjepit antara Sasuke dan lemari pendingin, dan dia semakin bingung karena Sasuke tidak beranjak dari tempatnya.

"Sasu--ngg..." Tiba-tiba Sasuke mencium lembut bibir Hinata. Lembut tidak ada paksaan seperti saat kejadian di sekolah. Sasuke menikmati ciumannya karena Hinata juga tidak melawan dengan aksinya ini. Merasa tidak ada perlawanan Sasuke meraih tengkuk Hinata dan menekan tubuh Hinata untuk bersandar di lemari pendingin. Sasuke melumat dan menggigit kecil bibir bawah Hinata.

Jantung Hinata berdetak tak karuan. Dia bingung dengan dirinya yang bertekad melupakan tetapi terbuai dengan ciuman ini. Hinata sadar dengan kesalahannya tetapi dia juga tidak munafik jika menginginkan lebih dari ini.

Tak sadar mereka pun melanjutkannya di meja makan. Dimana tubuh langsing nan berisi Hinata diangkat oleh Sasuke, dan mereka masih sama-sama saling melumat. Sasuke menciumi leher jenjang Hinata dan memberi tanda kepemilikan. Hinata memejamkan matanya, dan menikmati sentuhan Sasuke.

Drrt....drrt...

Dan kegiatan mereka terhenti karena ponsel Hinata berbunyi. Sasuke dengan terpaksa menghentikan aksinya dan melihat saat Hinata mengangkat ponselnya.

Hinata yang melihat nama di layar ponselnya seakan disambar petir. Dia merasa bersalah karena apa yang telah diperbuatnya bersama Sasuke.

"Kakashi-kun." Hinata melirik ke arah Sasuke yang memandangnya kecewa. Apa-apaan pandangan itu?😬

Hinata berjalan menuju kamarnya karena ingin mengobrol di sana dengan kekasih hatinya.

Sasuke meraih soda yang sempat terabaikan dan mendudukkan dirinya di sofa ruang tengah. Dia memegang bibirnya dan menyeringai senang.

"Kau masih mencintaiku, Hinata," gumamnya, lalu meminum soda di tangannya.

Di kamar, Hinata yang sedang berbaring tak bisa memejamkan matanya. Baru 2 jam yang lalu dia ditelepon sang kekasih. Entah apa yang dipikirkannya saat ini. Yang jelas, dia merasa bersalah karena sudah berbohong pada Kakashi karena mengatakan jika yang menemaninya adalah Mikoto-basan. Hinata hanya tak ingin membuat Kakashi khawatir.

"Apa yang sudah kulakukan?" Hinata menahan tangisnya mengingat ciuman penuh hasrat yang dia lakukan bersama Sasuke di meja makan.

"Maafkan aku, Kakashi-kun."

💚💚💚

Entah setan apa yang merasuki Sasuke saat ini. Dunianya hanya diisi dengan memperhatikan Hinata. Dia bahkan tidak merasa bersalah sedikitpun karena mengabaikan eksistensi Sakura.

BatasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang