Light it up and Call Them

1.3K 103 24
                                    

Fic ini bertema Halloween. Ya ya aku tahu Halloween sudah lewat. Aku baru bisa nulis kalo hari sabtu atau minggu aja sih. Oneshot fic enjoy.



Udara dingin akhir Oktober tidak di hiraukan para siswa Hogwarts. Mereka dengan sukaria bercanda di Great Hall sambil sarapan. Hari ini ruangan besar tempat kami makan sudah dihiasi dengan aneka macam hiasan. Ada kelelawar mainan, labu-labu yang diukir menjadi bentuk wajah, ornamen mirip hantu selimut yang ada di dunia muggle. Ya benar, hari ini adalah Halloween.

Hari kematian orang tuaku

Makanan-makanan di Great Hall juga disulap sedemikian rupa untuk mengikuti tema itu. Ada cupcake dengan hambar wajah jack o lantern, ada bahan yang dibuat mirip laba-laba, kepala frankenstein, dan lainnya. Aku merasa ini sangat menggelikan. Ayolah, kalian tidak merasa aneh, ini wizarding world , dan kita merayakan hari yang dipercayai muggle sebagai hari berkeliarannya penyihir. Hari perburuan penyihir.

Siswa-siswa disini dengan semangat melahap permen yang tersedia. Aku yakin hal inilah yang ditakutkan para profesor disini, sugarhigh. Mereka akan jadi hiperaktif dan sulit dikontrol. Aku yakin hal lain yang akan membuat profesor pusing adalah prank yang akan dilakukan Fred dan George hari ini. Biasanya di hari spesial, prank mereka juga 'spesial'.

Bicara soal profesor, aku menoleh ke arah Head Table, tempat duduk para profesor. Sosok serba hitam dengan kulit pucat seperti vampir terlihat meng-glare makanan di depannya. Sebuah surat, kalau mataku tidak salah melihat, berada di tangannya. Dia menggerutu, sebelum beranjak dari kursinya dan pergi dari Great Hall. Apapun itu, aku tak bisa menahan senyum tipis di bibirku melihat kepergiannya. Kembali aku pusatkan perhatianku pada teman-temanku yang masih asik mengobrol.

Halloween adalah hari yearly event yang biasa disiapkan Dumbledore. Sejak lama aku mengetahuinya, lebih tepatnya mulai tahun kedua. Semua masalah pasti dimulai di hari ini.

Hari kematian Potter

Seperti sebuah peringatan atas kejadian tragis yang dialami keluarga Potter. Troll di tahun pertama, Chamber of secret di tahun kedua, serangan Sirius di tahun ketiga, Triwizard di tahun keempat, dan mimpi buruk itu di tahun kelima, semuanya terjadi pada hari yang sama.

31 Oktober

Tapi tahun ini, aku ingin hal berbeda. Tidak lagi menuruti yearly event buatan Dumbledore. Kali ini aku yang merencanakannya sendiri. Aku mengecek jam dan meminta izin pada Ron dan Hermione untuk pergi menyendiri. Ekspresi wajahku kubuat sedemikian sedih. Mereka pasti akan mengira kalau aku sedang berduka mengingat hari kematian orang tuaku. Setelah berbalik ke koridor, aku tak bisa menahan diri untuk tersenyum miring. Sungguh mereka mudah sekali dibodohi.

Langit sudah mulai berubah gelap. Orang-orang lain sibuk di Great Hall untuk acara Halloween. Beberapa kali aku mendengar suara kembang api milik WWW yang pastinya menambah kemeriahan malam ini. Langkahku ku arahkan menjauh dari koridor menuju Great Hall. Aku terus turun ke bawah menuju koridor remang-remang hingga sampai ke wilayah Slytherin. Semakin masuk ke dalam, semakin lembab suhu udara. Tidak mudah untuk mengendap-endap di koridor sepi yang akan menimbulkan bunyi gema setiap kali sepatuku menghentak. Beruntung aku ingat aku seorang wizard dan memasang silencing spell pada kakiku. Aku tak perlu melirik lagi ke marauder's map untuk mengecek siapa orang di balik dinding tempat ku berhenti. 

Profesor Snape

Aku sudah menghapal diluar kepala aktivitasnya. Dia orang yang teratur sehingga mudah di hapal rutinitasnya. Jam seperti ini biasanya dia berada di lab atau ruang perapiannya meminum firewhiskey. Meraba dinding, aku menemukan sebuah ornamen silver berbentuk kepala ular. Keberuntungan ini membuatku tersenyum.

Candlelight VigilWhere stories live. Discover now