Goresan Tinta Perubahan (END)

32 2 2
                                    

"Aldo! Ayo bangun, sudah jam 07.00 kamu terlambat ke sekolah!" teriak mama yang mengusik indra pendengaranku. Dengan langkah malas, kuambil handuk dan bergegas mandi.

"Aldo!" teriak mama seraya menghampiri ku.

"Apalagi sih ma?!?" ucapku malas.

"Kamu kok main pergi aja sih? Pamit dulu dong. Baju kamu juga kenapa pakai yang polosan? Kan mama sudah jahit bet di baju satunya, Do"

"Aldo pamit" ucap Aldo. Mamanya hanya bisa menghela nafas lelah.

***

"Pak nanti jemput jam 16.00 ya. Tunggu di parkiran aja" ucap Aldo kepada supirnya.

Aldo berjalan santai di koridor padahal upacara bendera segera berakhir. Ia terlihat cuek dengan earphone yang terpasang di telinga nya.

"Aldo!" panggil kepala sekolah.

"Aldo!" segera Aldo berbalik dan melepas earphone yang ia gunakan.

"Iya pak?"

"Kamu tahu ini jam berapa?"

"Jam 08.00 pak"

"Kenapa terlambat?"

"Kesiangan pak"

"Lepas sweeter kamu" dengan segera Aldo melepas sweeter yang melekat di tubuhnya.

"Kenapa tidak terpasang bet dan atribut sekolah di baju kamu?" merasa tak ada jawaban dari sang murid, kepala sekolah hanya bisa menghela nafas dengan lelah.

"Besok jangan diulangi lagi Aldo! Sebagai hukuman, silahkan hormat kepada bendera merah putih hingga mata pelajaran pertama selesai!"

"Iya pak" ucap Aldo sambil berjalan meninggalkan kepala sekolah.

'Daripada laksanain hukuman mending sekalian bolos aja. Apalagi nanti ada pelajaran sejarah 3 jam, bosen dah' dumel Aldo dalam hati. Ia segera berbalik arah dan melewati jalan rahasia untuk bolos sekolah.

*** 

"Tempat apa ini?" batin Aldo saat melihat apa yang ada di hadapannya.

Sebuah tempat yang bernuansa kuno.

Aldo tidak mengetahui apa yang telah terjadi padanya. Terakhir yang ia ingat adalah masuk ke sebuah lubang yang menyedotnya dan membawanya ke tempat antah berantah ini.

"Kamu berada di masa lalu, Aldo" ucap seorang gadis pribumi membuat Aldo melonjak kaget.

"Siapa kamu? Tempat apa ini? Mengapa kau membawaku kemari? "tanya Aldo beruntun.

"Kita masih berada di Indonesia, Aldo. Hanya saja kamu baru melewati dimensi waktu sehingga berada di Indonesia 65 tahun yang lalu"

"APA?!? AKU TIDAK MAU DISINI! GIMANA CARA UNTUK KEMBALI?" teriak Aldo tidak sabaran. Bagaimana tidak? Jika kamu sedang berada di duniaentahlah seperti di dunia yang kamu sendiri tidak tahu, mungkin saja bisa membahayakan(?)

"ikutlah denganku" ucap gadis pribumi itu dengan datar

'Ikut dengan dia? Yang benar saja?!? Bagaimana jika dia jahat? Atau ini dimensi lain dari para penjahat untuk melakukan perbudakan? Apa tidak ada pilihan lain? Seperti kembali ke dunia asalku?' gumam Aldo di dalam hati

"Hei! jaga bicaramu, aku tidak jahat! Nyatanya memang begitu Aldo. Kau tidak punya pilihan lain selain mengikutiku" ucap gadis itu dengan tatapan intimidasinya membuat Aldo bungkam dan berusaha sebisa mungkin untuk menahan pikirannya agar tidak mudah dibaca oleh gadis itu.

***

Sekarang Aldo berada di suatu rumah bernuansa Jawa Timur. Baru saja Aldo membuka mulut untuk bertanya, namun disela oleh gadis pribumi itu.

Goresan Tinta PerubahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang