Flashback

66 4 0
                                    

Namaku sindy oktavia, umurku 17 tahun dan sekarang aku duduk di kelas 11 .
Cerita flashback tentang aku..

Saat itu aku punya pacar namanya si anu (sensor). Hubunganku dengan si anu udah mau jalan 3 tahun. Hubungan itu aku jalani dengan pahit. Entah apa yang ada di pikiranku untuk terus bertahan. Sampai-sampai tak satupun sahabatku yang suka dengan tuh orang. Sungguh aku gilaa..

Suatu malam saat aku sedang asik dengan gadget, tiba-tiba masuk sebuah chat. "Sindy" katanya. Ternyata itu raihan, temanku sejak smp. Orangnya asyik, ganteng, humoris , everything lah,dan aku udah hampir 3 tahun satu kelas sama dia. Awalnya dia iseng" nanya sama aku, sampai akhirnya dia ngungkapin perasaan nya. Aku terkejut dengan hal itu, raihan yang sangat sangat dekat denganku dan dia juga punya cewek incaran manaruh hati kepadaku. Lalu, aku tanya sama salah satu temanku yang juga teman dari raihan. Setelah aku baca chat yang sangat" panjang dari dia, aku baru sadar ternyata raihan emang suka padaku, bahkan dari kelas 2 smp. Oh my God! Dia mampu nutupin perasaan nya bertahun".

Paginya, sekitar jam 7.00 aku udah berada di sekolah. Saat aku sedang duduk" dengan teman yg lain, raihan pun datang.
Aku langsung menuju ke tempat raihan.

"Raihan, emang benar kamu yang chat aku tadi malam?" tanyaku dengan tatapan yang serius.
"Haha, itu teman aku yang bajak sindy, sorry ya" jawab raihan.
"Ooh iya, ga pa pa" jawabku.
Huu ternyata semua itu chat bajak.

Tapi sebenarnya raihan memang suka padaku, sejak itu pertemanan kami sangat dekat. Sampai akhirnya pacar ku saat itu tau tentang kedekatanku dengan raihan. Si anu ngelarang aku buat dekat sama raihan, padahal kami just a friend.

Tiba-tiba ravi sahabat raihan nge-chat aku.
"Sin, aku lihat kamu makin dekat sama raihan, sebenarnya kamu suka gak sih sama raihan?"
"Ya aku sih cuma anggap raihan teman doang pi, kamu tau kan aku punya pacar?" aku kembali bertanya.
"Kalau gitu, aku lihat kamu kayak nge-php in raihan, lebih baik kamu bilang sama dia apa yg sebenarnya kamu rasain" saran ravi.
"Ya udah deh pi, tapi aku gak berani bicara langsung sama dia, aku minta tolong jelasin ya sama dia, plisss"
Dan akhirnya ravi mau membantu ku untuk ceritain semua nya pada raihan.

Ketika di sekolah, saat bel istirahat berbunyi. Awalnya raihan dari pagi sampai saat itu masih baik" aja. Tapi setelah jam istirahat berakhir, semuanya berubah 180 derjat. Raihan masul kelas dengan wajah yg muram dan terlihat kecewa. Maybe, ravi udah ceritain semuanya pada raihan. Oh tuhan! Kenapa semuanya jadi seperti ini.
Tapi aku tau kok aku salah, dan aku tau gimana rasanya jadi raihan, tapi mau gimana lagi, nasi sudah menjadi bubur.
Semenjak itu, aku menjalani hari" dengan kehilangan orang yang dekat denganku

*lanjutinbacabagianduaya

You! My Reason For SmilingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang