ferne vergangenheit

207 32 3
                                    

#happyreading

23 Oktober 2000

"Oppa.. apakah kau mau menjadi pangeranku?" tanya Yoona kecil kepada namja yang berusia 3 tahun diatasnya

"Waeyo?" Jawabnya namja itu sembari mengajak rambut sang gadis.

"Kau tau cerita Cinderella, snowhite, rapunzel dan..." belum sempat gadis itu menyelesaikan kalimatnya, namja itu terlebih dahulu menjawabnya.

"Ya, aku tahu. Ada apa? Apakah kau juga ingin seperti mereka?" Tanya namja itu

"Ne oppa.. dalam cerita itu sang putri akan hidup bahagia.. aku ingin seperti dia oppa" jawab gadis itu antusias

"Kau pasti akan menjadi putri yang cantik." Kini namja itu mencubit pipi gadis itu.

Gadis itu tersenyum tipis. "Jeongmall? Oppa.. berjanjilah padaku untuk tidak meninggalkanku?"

"Ne oppa janji. "

25 Desember 2001

Gadis berusia kurang dari 10 tahun tengah menangis. Pipinya yang gembul memerah, begitu pula dengan mata dan hidungnya. Bagaimana mungin ditengah lebatnya salju gadis itu menangis seorang diri.

Seorang namja kecil berusia 13 tahun itu mendatangi gadis kecil itu.

"Hey, kenapa kau menangis?"

"Oppaku  meninggalkanku. Hiks.. hikss.. "

Laki-laki itu tampak mengelus rambut coklat gadis itu, " Jangan menangis aku ada disini. Maukah kau menjadi temanku? Namaku Choi Minho. Siapa namamu?"

Gadis itu menagankat kepalanya, ia menyodorkan tangannya. Laki-laki kecil itu menyambut tangan gadis itu. "Im Yoona."

----------

Sehun. Laki-laki bermarga Oh itu mencari seseorang yang amat disayanginya. Im Yoona.

Ia menemukan gadis itu bersama seorang anak laki-laki yang tampak seumuran dengannya. Tampak sekali jika anak itu tengah menghibur Yoona.

Sehun tau Yoona pasti sangat ketakutan saat ia tidak ada disampingnya. Ia begitu bodoh meninggalkan Yoona disaat yang tidak tepat ditambah lagi mereka tidak didampingi oleh bodyguard mereka.

Sehun benar-benar merasa bersalah kali ini.

Ia berlari menuju gadis itu. Disaat itu pula laki-laki kecil dengan mantel hitam itu masuk kedalam mobil berwarna hitam.

Sehun memeluk gadis itu itu, "Yoona... mianhe.. oppa meninggalkanmu. Oppa berjanji tidak akan meninggalkanmu "

◇◇◇◇


01 September 2019

Musim semi telah tiba. Musim yang paling disukai oleh gadis berambut panjang itu. Bibirnya bersenandung indah. Ia berharap ini akan menjadi hari terbaiknya.

Gadis berkulit putih itu tampak menggiring sepeda bututnya keluar dari gang kumuh rumahnya.

Hari ini adalah hari ke-100 ia menginjakkan kaki di Seoul University. Gadis itu begitu rajin menghitung hari-harinya dikampus.

Alasan utamanya ialah pangerannya. Ya, pangeran kecilnya berkuliah disitu. Gadis itu mengetahuinya. Ia selalu berusaha mencari keberadaan pangerannya.

Ia selalu berharap agar pangerannya mencintainya seperti ia mencintai pangerannya.

Namun, pagi yang indah itu berubah kelam kala gadis itu  melihat pemandangan yang menusuk hatinya. Bagaimana tidak, seseorang yang dianggap sebagai pangerannya sedang menatap gadis lain dengan tatapan penuh cinta. Bibir namja itu tak berhenti tersenyum sembari berbincang dengan gadis cantik berambut merah itu.

Gadis itu mengambil sesuatu dari tas selampangnya. Buku. Ternyata itu adalah buku diary yang ditulis rapi, dengan tinta hitam yang dipadu dengan putihnya kertas. Ia mengambil foto yang cukup usang dari halaman tengah diary itu. Foto seorang namja kecil dan yeoja cantik yang tampak lebih muda dari namja itu.

"Kau melupakanku oppa." Ujarnya pelan. Tak lama sesudah itu kristal bening itu meluncur dengan bebas dari dua mata rusanya.

Sesuatu yang tak terduga terjadi. Pria itu tau, jika Yoona tengah menatapnya dari kejauhan. Pria itu tampak memutar bola matanya. Kemudian melanjutkan percakapannya dengan gadis bernama Irene.

Sehun pov

Aku melihatnya.

Aku tahu Yoona, gadis yang kubenci itu tengah menatapku.

Dia selalu membuatku kesal.

Penguntit handal.

Pembual

Kupikir itu cocok disematkan untuk seorang Im Yoona.

Aku tidak peduli apakah dia bagian dari masalaluku yang hilang.

Karna yang kutau aku memiliki Irene, wanita masa depanku.

Bagiku Irene adalah segalanya.

Aku tak akan melepaskannya.

Aku berjanji itu.

Sampai kapanpun aku tidak akan melepaskannya.

Sehun pov end


Tbc

Ini ff pertama aku.. sorry kalo masih amburadul. Aku lagi belajar bikin-bikin cerita. Hehhehehehe..

vergangene zukunftTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang