Aku mencintaimu, bisa kau izinkan aku singgah di hatimu sebentar saja?
-Raja.
***
Aku terus memikirkan kata-kata Gio Tadi, ada rasa malu dan gelisah. Malu karena ternyata Most Wanted di kampus tertarik dengan gadis aneh sepertiku, dan gelisah mengingat ancaman Gio.
Apa yang harus aku lakukan, tuhan? Batinku berteriak.
Tunggu, sejak kapan aku perduli mengenai cinta? Bukan kah itu bukan sifat diriku sama sekali?
"Putri Ayah kok melamun sejak pulang dari kampus? Ada apa?"tegur Ayah yang melihatku melamun di balkon kamar.
Aku menoleh, dan tersenyum. "Tidak, Ayah. Hanya saja tugas sedang tak ada habisnya, maklum lah yang namanya Mahasiswi kan sibuk."
Maaf Ayah, aku harus berbohong. Untuk kali ini, biarlah aku yang menghadapi nya sendiri. Mungkin Aku sudah terlalu merepotkan Ayah dan kak Karrel untuk waktu yang lama, aku minta maaf.
"Ayah, bisa kau pergi? Sepertinya aku Lelah."pintaku sambil tersenyum singkat.
"Sure, good sleep my child. I love you!"ucap Ayah sambil mencium keningku.
Setelah Ayah keluar, aku segera mengunci pintu Kamar agar kakak-kakak perempuan ku tak mengganggu ku seperti biasanya. Aku duduk di ranjang, memikirkan apa yang terjadi tadi di kampus hingga aku terlelap.
***
"Kemana kak Mitha dan kak Miftha?"Tanyaku ketika aku tak melihat mereka di sarapan pagi kali ini.
"Mungkin sudah punah,"jawab Kak Karrel singkat dengan wajah datar.
Aku tertawa kecil, "hihihi, kakak selalu tidak akrab dengan mereka."
"Tidak juga, mereka berdua yang terlalu merepotkan."Sahut Kak Karrel mengelak.
"Karrel, tidak baik berbicara begitu."tegur Ayah yang sedari tadi mendengar kan perbincangan ku dan kak Karrel.
"Terserah Ayah, saja."Dengus Kak Karrel lalu bersiap berangkat ke kantor. "Karrel berangkat dulu."
"Kinan, sebelum Dua nenek lampir itu datang dari camping nanti malam.. Keluar lah dari rumah untuk berjalan-jalan mumpung kau tak ada jadwal kampus."saran Kak Karrel sebelum pergi.
Aku tersenyum geli mendengar perkataan kak Karrel, begitu pun dengan Ayah.
"Ayah, sampai kapan Ayah mengambil cuti dirumah? Apa tidak berdampak negative pada perusahan mu?"Tanya ku mengkhawatirkan.
Ayah tidak bergeming, aku rasa dia juga berpikiran yang sama seperti ku.
"Ayah tidak bisa meninggalkan mu lagi, Ayah takut sesuatu yang buruk akan terjadi lagi entah itu di kampus atau dirumah."jawab Ayah sambil menatapku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Green Eye
Mystery / ThrillerNamaku Kinan Amelia Erysa, gadis misteri bermata sebelah Hijau yang selalu menjadi pusat perhatian dikampus.Bagaimana tidak? keluarga ku berasal dari Indonesia, tapi diantara mereka hanya aku yang memiliki sebelah Mata hijau. Dari Lahir, mata kanan...