Suhu tubuhnya sangat tinggi, sekujur tubuhnya memerah dan terasa sangat gatal ia hanya bisa berbaring di tempat tidurnya hal ini di karnakan hari ini sorang chef baru yang bekerja di rumahnya tidak tau bahwa ia alergi udang dan membuatkan ia makanan yang berbahan dasar udang
Sudah tiga hari ini ia hanya berbaring di kamarnya dan tidak ingin pergi ke dokter
"Renata kau harus pergi kedokter" Alena dan Adriana menjenguknya.
"Aku tidak apa-apa hanya alergi biasa, hanya chef baru yang tidak tau kalau aku alergi udang"
"Maaf mengganggu nona, kepala chef ingin bertemu" Kepala asisten rumah tangga memohon ijin, ia berdiri di depan pintu.
"Silahkan masuk " Renata mempersiahkan masuk sambil duduk di tempat tidurnya.
"Nona Renata maafkan kecerobohan anak buah saya, saya sudah memberinya peringatan "
"Sudah tidak apa-apa pak Romi"
"Apa dia sudah menemui anda nona?"
"Belum "
"Benar-benar keterlaluan dasar chef tidak tau diri" Adriana mengepalakan telapak tangannya.
"Saya akan paggil dia segera nona" Kepala chef itu memohondiri dan meninggalkan kamar Renata.
Tak beberapa lama kemudian seorang pria dengan menggunakan apron putih masuk kedalam kamarnya, raut wajahnya tidak menampakan penyesalan dengan wajah dingin dia menghadap Renata " Maafkan kecerobohan saya" Hanya kalimat itu yang keluar dari mulutnya lalu pergi
"Hei, bisakah kau bersikap lebih sopan kepada Renata" Adriana menghalangi langkahnya
"Sudahlah Adriana" Sela Alena
Lalu Adriana membiarkannya pergi.
****
Saat tengah malam menjelang Renata keluar dari kamarnya karna perutnya terasa lapar mungkin ini bertanda baik karna dua hari ia tidak dapat memakan apapun dan hanya memakan roti kering dan teh hangat.
Ada dua pentry di rumahnya satu berukuran kecil di dekat mejamakannya dan satu berukuran sangat besar dan berisi peralatan serba stenlisteel di sana biasanya para chef menyiapkan makan malam untuknya sedangkan di pentry yang kecil basanya hanya di gunakan untuk membuat masakan-masakan sederhana. dan ia berencana akan memasak omlet dan roti panggang malam ini.
Dengan terampil ia memasak sendiri semuanya dan saat ia sedang memasak tiba-tiba ia merasakan ada sosok tubuh tinggi dan besar berdiri di belakangnya.
"Apa yang kau lakukan?" Suara itu mengagetkan Renata
"Kau..! Sedang apa kau disini ..!?" Renata kembali bertanya dengan ketus
" Aku mendengar suara di pentry, aku kira mungkin ada tikus di pantry " Jawabnya tenang
"Jadi kau samakan aku dengan tikus? " Kasabaran Renata mulai habis
"Tidak.. tentusaja tidak"
"Benar-benar keterlaluan!, siapa nama mu.. !?, Aku akan memerintahkan pak Romi untuk memecatmu ! Bentak Renata.
"Nama saya Ruben Owen, nona Renata"
"Oke Ruben Owen ucapkan selamat tinggal pada teman-temanmu karna hari ini adalah hari terakhirmu bekerja di rumah ini !! "
"Coba saja kalau bisa" Gumam Ruben
Ruben mengabaikan celotehan Renata dengan cekatan tangannya membantu Renata memasak
"Biar saya bantu "
"Tidak perlu aku bisa sendiri" Jawab Renata sambil memotong Bawang
"Awww..sakit" Renata meringis menahan perih karna jari telunjuknya teriris pisau darahnya terus mengucur deras
KAMU SEDANG MEMBACA
Handsome Chef
Romance21+ Bijak dalam memilih Bacaan yaa... Jangan di copy (Plagiat) Fisiknya yang lemah membuat Renata Adeline mudah sekali jatuh sakit sehinga ayahnya menyewa jasa seorang chef profesional untuk menjaga asupan makanannya, dan perhatian sang chef membua...