Bagian 2

24 3 0
                                    

"Karena ku tahu kau selalu ada untukku"-Qirana Megantara

***

Lima tahun kemudian..

Gadis berusia 17 tahun itu masih meringkuk didalam selimut tebal dan guling kesayangannya, hingga terdengar suara teriakan seorang wanita paruh baya yang sedikit menganggu tidurnya itu.

"Qirana Aulia Megantara, anak mama yang cantik jelita buruan bangun udah siang ni." Teriakan  seorang Karisa sudah menjadi rutinitasnya dipagi hari untuk membangunkan putri semata wayangnya itu,

"euuughm"

"yaAllah ini anak kenapa ya susah banget dibanguninnya."

Sebut saja dia kebo karena sangat sulit untuk dibangunkan dari tidurnya "sayang, anak mama tercantik, anak mama yang unyu, bangun gih udah siang nih. Kamu gak sekolah?" Ucap Karisa dengan lembut sambil mengusap rambut putrinya dengan sayang.

"Bentar lagi ya, Ma. Lima menit lagi deh, ira masih ngantuk banget nih Ma" sahut Qirana dengan mata yang masih tertutup.

"Sayang sekarang udah jam 06:25 loh kamu nggak takut telat apa?" Ucap Karisa

"ah mama...masih jam 06:25 aja kok"

..hening..

"APA!! Aduh udah setengah tujuh, ih mama kok nggak bangunin aku dari tadi sih inikan hari senin nanti kalo aku telat gimana kan ada upacara" gerutu Qirana tapi masih belum beranjak dari kasurnya.

"Jadi kamu mau sekolah ata-" ucapan karisa terpotong karena telah melihat putri semata wayangnya pergi menuju ke kamar mandi,

"Orang tua ngomong kok nggak di dengerin dulu" gumam karisa

tak sampai lima menit Qirana keluar dari kamar mandi dan sudah berpakaian seragam lengkap.

Apakah Qirana benar-benar mandi? Jawabannya adalah..hanya dia dan tuhan yang tau, kalau kata Qirana 'orang cantik mah bebas'.

***

Qirana turun kelantai bawah dengan tergopoh-gopoh setelah sampai di bawah dia langsung berpamitan kepada mamanya untuk berangkat ke sekolah

"kamu nggak sarapan dulu ra?" Tanya Karisa kepada putrinya

"nggak ah Ma, aku nanti sarapan dikantin aja ntar takutnya nggak keburu. Aku berangkat ya ma, Assalamualaikum"

Karisa hanya memandang punggung putrinya yang mulai mrnjauh sambil menggelengkan kepalanya dan bergumam 'Waalaikumsallam'.

***

Ngomong-ngomong Qirana adalah anak tunggal dari pasangan revano dirgantara dan karisa larasati, ayah Qirana merupakan seorang arsitek terkenal dan ibunya memiliki beberapa cabang toko kue diSurabaya.

Qirana bisa juga dipanggil 'rara' oleh orang-orang tersayangnya, seperti mama, ayah, keluarga, dan sahabat-sahabatnya.

Omong-omong soal sahabat Qirana memiliki tiga orang sahabat, Erdha anandera yang merupakan sahabatnya sejak Tk walaupun perbedaan jarak tapi tak menjadi masalah bagi keduanya. Karena sahabatnya yang satu ini bertempat tinggal diJakarta. Darista nenalia, tak seperti Erdha dia selalu ada bersama Qirana mereka tetangga dekat. Dan yang terakhir Arnata kareza putri , dia adalah sahabat Qirana yang agak lola tapi pengertian.

Persahabatan Qirana dengan Rista dan Nata dimulai dari mereka duduk di kelas tujuh smp, yang berarti persahabatan mereka telah terjalin selama empat tahun karena sekarang mereka sudah duduk di bangku kelas XI sma.

Back to topic

Qirana sudah sampai didepan gerbang sekolahnya yang untungnya gerbang sekolahnya masih belum ditutup karena usahanya membujuk supir taksi.

~flashback on~

"Pak biar saya aja ya yang nyetir biar cepet sampek?" Ucap Qirana kepada supir taksi.

Dia terpaksa naik taksi karena dia lupa bahwa kunci mobilnya masih tertinggal di nakas kamarnya.

"Tapi neng sayakan supirnya, jadi biar saya saja neng yang nyetir dan eneng tinggal duduk kan malah lebih enak toh neng" bantah sisupir taksi

"ayolah pak saya bisa telat nih pak jadi biar saya aja yang nyetir oke" karena sipak supir sudah tidak membalas Qirana langsung duduk di kursi kemudi dan melajukan mobil taksi itu dengan kecepatan diatas rata-rata ya walaupun dia bukan seorang pembalap akan tetapi dia memiliki cita-cita menjadi seorang pembalap, sedangkan si supir taksi duduk dikursi penumpang dan hanya dapat merapalkan do'a-do'a dan menutup mata.

Hanya butuh waktu 10 menit Qirana sudah sampai didepan gerbang sekolahnya dengan keadaan selamat, tetapi suasananya sudah sangat sepi. Dia langsung masuk dan melewati koridor demi koridor untuk sampai ke kelas kesayangannya itu.

~flashback off~

Intricate!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang