Peluh Ibu

54 1 0
                                    


Dalam lengkung bibir, kau sembunyikan letihmu

Derita siang dan malam menimpamu

tak sedetik pun menghentikan langkahmu

Untuk bisa beri segenggam harapan buatku


Cacian berbisa selalu menghampirimu

secerah hinaan tak perduli bagimu

langkah gontai akan terus menuntunmu

mencari harapan baru lagi bagi buah hatimu


Bukan setumpuk emas yang harapkan

apalagi meminta gulungan uang

segenggam perunggu pun tak akan kau peduli

hanya keinginan hati lihat lengkung bibirku


Dan yang selalu kau berkata padaku

Aku menyayangimu sekarang

bahkan waktu aku tak lagi bersamamu

dan aku hanya buah hati tak tahu peluh


06 November 2017

sambil dilanda kerinduan akan tenangnya peluk Mami


diari depresiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang