Hush! It's A Secret .Jjk (✔)

Dear, Jeon Jungkook.

Hai, Jungkook.

Seharusnya aku mengatakan ini padamu sejak dulu.

Aku mencintaimu.
Dalam diam, tentunya.

Kau tahu?
Jatuh cinta diam-diam itu layaknya naik komidi putar. Seakan berjalan, tapi sebenarnya kita tidak pergi kemanapun.

Aku senang, kita sempat dekat. Jujur, aku pernah berharap lebih. Namun sepertinya hatimu lebih condong ke Yubin.

Aku bisa apa?

Ku akui, Yubin gadis yang baik, periang, pintar, dan yah ... sehat.

Kau selalu bertanya kenapa aku mudah sekali jatuh sakit, kan? Hmm, aku mengidap kelainan ginjal. Aku pindah ke Amerika untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik.

Kapan aku kembali? Hmm.. entahlah. Aku juga tidak tahu. Bisa jadi dalam 5 tahun? 7 tahun? 10 tahun? Atau mungkin, tidak akan pernah.

Seharusnya aku sudah pergi sejak lama. Tapi aku belum siap untuk meninggalkan teman-teman, juga meninggalkanmu.

Ngomong-ngomong, saat kau menerima surat dan buku ini, tolong hibur Taehyung untukku, ya.

Dia menyukaiku, tapi aku tidak bisa membalasnya. Sampaikan maafku pada temen-teman. Maaf aku pergi tanpa pamit.

Juga, selamat untukmu dan Yubin, Kook.

Terima kasih, Kook. Walau tak lama, setidaknya kau pernah menjadi alasanku untuk tetap kuat minum obat.

Aku berusaha hadir ke sekolah hanya untuk melihat wajahmu, kau tahu?

Ah. Kau sangat keren saat menyanyikan 'Lost stars'. Aku bahkan merekamnya diam-diam dan memutarnya sebelum tidur.

Untuk diary-ku, ku harap kau mau membacanya.

Jika sudah kau baca, dibuang juga tak apa.

Aku tak sanggup menulis lebih banyak lagi. Terima masih, Jeon.

Dari aku, bulan yang telah hilang.

***

Jungkook menutup surat yang ia temukan  terselip di dalam buku cetak matematikanya.

Lelaki itu menghela napas pendek. Ditatapnya kertas putih dengan corak bunga tulip dengan pandangan sendu. Jungkook lantas meraih buku berwarna coklat dengan sampul kulit bertuliskan  Choi Rae's di bagian depannya.

"Gadis bodoh," lirihnya sembari mengusap buku tersebut. "Cepatlah kembali. Aku menunggumu."

The End.