Kamis

11 0 0
                                    

Terimakasih tugas-tugasku, akhirnya aku bisa menyingkirkan 24 jam dalam 4 tahun terakhir ini tanpa dia.

Dan, sejujurnya, aku rindu.

Aku merasa ada yang terlewatkan pada hari itu. Ada yang kurang.
Apakah aku berlebihan?
Tapi kata teman-temanku ini sangat normal.

Buat orang yang jatuh cinta.

Iya, aku mencintai pria ini. Tapi apa? Ya cinta hanya ditelan. Tidak ada sesuatu yang serius dengan ini semua.

Kita hanya dua manusia yang merasa nyaman satu sama lain dan memiliki insting serta memori untuk memutuskan selalu menjalani segala hal dalam hidup ini bareng-bareng. Tanpa ada statement apapun dari mulut kita berdua.

Let it flow.

Semua ini berjalan begitu saja. Semuanya baik-baik saja sebelumnya. Tapi kenapa banyak gejolak yang aneh akhir-akhir ini?
Kedekatan ini?

Sebatas kedekatan?

Sesungguhnya apa arti hak milik yang dituntut teman-temanku bahkan teman-temannya?

Ah kamis ini terlalu hangat untuk kunodai. Biarlah begini adanya. Pria disebelahku ini tidak boleh tahu apa yang kupikirkan. Dia masih menjadi dirinya yang dulu dan aku bahagia dengan itu.

Tapi sebagai seorang perempuan, aku ingin memilikinya.

Batin seorang gadis yang mudah terpengaruh opini orang yang dipercayainya, dan ingin sebuah hak milik.

Coba TebakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang