flamboyan

30 4 2
                                    

Pagi yang kelam mulai merenggut cahaya bulan yang temaram. Hanya ada aku dan sepenggal kisah masalalu yang setia duduk mendampinggiku, tapi sayang, dia tak bisa bergurau denganku, dia terus  memburuku untuk mengingat wajah yang membuat dinding ilusiku pilu. Apadayaku yang terpacu untuk terus ada dilingkup masalalu yang membuat lebih banyak waktuku terbuang hanya untuk sekejap terdiam karena sendu.

Duduk dibawah pohon flamboyan bukan sepenuhnya keinginan diriku, karna separuhnya adalah dorongan dari alam bawah sadarku yang belum bisa percaya bahwa yang berjalan disampingku hanyalah sepenggal kisah masalalu bukan dirimu. Terkadang bentrokan antara alam bawah sadar terjadi padaku. dan imajinasi- imajinasi yang tak ingin ku gambarkan terus membayang jelas di bagian teratas fikiran jiwaku. Aku tak mengerti apa itu bagian teratas fikiranku. Aku hanya berasumsi karena apapun tindakanku pasti ada sepenggal kenanggan yang mengingatkan aku perihal dirimu. Seolah kenangan itu ada dibagian teratas yang memenuhi semua cela ruang fikirku.

Angin terus berderu, membelai lembut helai demi helai rambutku, mengusapkan rindu yang kutafsirkan milikmu.
Dedaunan itupun sahut menggebu, merontokkan daun yang warnanya serupa bajumu saat menjuampaiku. Hijau pupus membisu! Sama seperti cintaku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kabut SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang