"Anda tahu 'kan peraturan disini?" Jawab orang tersebut.
"Ya, saya tahu. Sangat tahu" Suho menjawab penuh dengan penekanan di kalimat terakhir.
"Jika anda sudah tahu, mengapa anda bisa mengajukan lamaran gila seperti ini? Sekarang, pergi dari ruangan saya"
"Tunggu, pak! Ijinkan saya mencoba. Hanya satu kali saja. Jika gagal, saya tidak pernah kembali lagi" jawab Suho yakin.
"Kau gila!" Jawab orang itu.
***
"Kau gila!"
Memang. Saya gila karena anda.
Jawab gue dalam hati.
"Sekali saja" gue memohon ke Choi Siwon. Ya, namanya Choi Siwon. Orang yang sama yang gue temui 10 tahun lalu. Raga yang sama, tapi jiwa yang berbeda.
"Baiklah, jika itu yang anda inginkan. Saya akan menurutinya. Tetapi, jika siswa yang berminat kurang dari 20, silahkan angkat kaki dari sini" ucapnya dengan sangat tegas.
"Anda bisa memakai tempat di dekat gerbang. Dan satu lagi, anda hanya dapat memulainya jika jam pelajaran telah berakhir" tambahnya.
"Ya, saya akan menggunakan kesempatan ini"
***
Suho segera menyiapkan peralatan yang dia bawa. Dia membawa biola yang sudah menemaninya selama 12 tahun terakhir.
Suho memainkan lagu dengan memejamkan matanya. Ya, dia menghayatinya. Lagu ini adalah lagu yang membuat orang yang dicintainya jatuh ke pelukannya. Dan lagu ini pula yang membuat orang yang dicintainya, terlepas dari pelukannya.
***
J
imin pov
"Eh, kita samperin asal suaranya kuy" kata gue santai.
"Yuk, kali aja ada orang demo disana" jawab Sungwoon.
"Heh bantet, sekarang lo pikir aja ya. Emang ada orang demo maen biola? Dan lagi, sekolah kita kan sekolah mahal, mana ada orang demo ogeb" kata Jongin. Hem, nampakmnya dia mulai terpelatuq:v
"Udah, tem. Kalo lu nanggepin Sungwoon gaada abisnya. Mending kita nyamperin tuh asal suara" kata gue menenangkan Jongin.
"Ayok!" Sungwoon sangat semangat pemirsahh.
"Eh, kok ada cewek. Disini kan asrama cowok. Kok bisa sih?" Tanya gue ke temen-temen gue.
"Mana sih, Jim. Dimana?" Tanya Jongin
"Itu lo, yang berdiri disana. Samperin yuk?" Ajak gue.
"Berangkat kitaa!" Jawab Sungwoon semangat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.