2. Kamu Menjauh?

45 6 0
                                    

"Kata Nik—" Sadar jika mulutnya keceplosan, dengan cepat kedua tangan Keyla langsung menutup mulutnya.

"Nik—Niko?" Alis Anya menyatu.

"Hm—I—Iya Nya."

"Lu sama Mama gua tuh sama tau gak!" Bentak Anya.

"Nya, denger dul—"

"Apa yang harus gua dengerin dari lu?!"

"Gua serius, Nya." ucap Keyla dengan nada memelas.

"Apa yang serius?" Anya masih dengan emosi yang sama.

"Mending lu putusin Nik—" Lagi, lagi, dan lagi Keyla keceplosan.

"Lu nyuruh gua putusin Niko?!" Tanya Anya sinis, "Iya Key?" nadanya meninggi.

Salah lagi gua. Ini mulut kenapa sih susah banget direm. Keyla merutuki dirinya.

"Keyla jawab!" pekik Anya.

"Eh?—Jawab apaan?" tanya Keyla ling-lung.

"Lu nyuruh gua putus sama Niko?" tanya Anya sekali lagi.

"Maaf," lirih Keyla merasa bersalah dengan apa yang telah diucapkannya.

"Lu sama Mama gua tuh sama, sama-sama nyuruh gua buat jauhin Niko.Sekarang gini, kasih gua satu alesan kenapa lu maksa gua buat mutusin Niko?"

Keyla diam. Bukan diam karena berfikir. Diam karena takut salah bicara lagi.

"Key Jawab!"

Masih tidak ada respon dari Keyla.

"Lu suka sama Nik—" tuduh Anya terputus.

"Gua gak suka sama Niko, tapi—" Bantahnya cepat, namun terputus.

"Tapi apa Key?"

"Maaf sebelumnya—Tapi, Niko punya pacar selain lu.." Nada suaranya sangat pelan, seperti membisiki dirinya sendiri.

"Ngomongnya yang jelas apa Key!" Pinta Anya seraya mengangkat kepala Keyla yang tertunduk agar menatapnya.

"Niko punya pacar selain lu, Nya."

Anya terdiam. Namun, sedetik kemudian Anya tertawa.

"Anya gua serius!" bentak Keyla yang mampu membuat Anya berhenti tertawa.

"Lu tau gua kan Key? Gua paling gak suka sama orang yang sok tau." Sedangkan Keyla hanya mengangguk, "Dan lu itu sok tau!" lanjut Anya kecewa.

***

"Nya, Niko—"

"Males ya gua kalo lu lanjut ngebahas yang semalem." Potong Anya malas seraya mengaduk-aduk es jeruknya.

"Bukan itu Nya,"

"Terus apaan?"

"Itu—Niko nyamperin lu." Keyla memberitahu seraya menunjuk ke arah Niko yang sedang berjalan ke arah mereka.

UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang