Our Precious Son

18.6K 1K 72
                                    


"Aakkhh.. Mam.. Ma..." teriakan seorang anak kecil yang terus memanggil ibunya, kala sang ayah mengganggu dirinya.

"Papa lapar aumhh." sang ayah menarik tubuh putra kecilnya kedalam pangkuannya. Tak lupa menggigit perut buncit sang anak main-main, yang mana membuat putra kecilnya tertawa dan menjerit memanggil sang ibu.

"Thu.. Dah.. Pap.. Pa.. Thu.. Dah.." sang anak menjerit meminta sang ayah menghentikan gigitan pada perutnya.

Namun sang ayah tidak mengindahkan jeritan putra kecilnya, ia semakin gemas karena tawa dan jeritan sang anak yang membuatnya senang.

"Chanyeolie hentikan, nanti terbawa sampai mimpi dan dia akan menangis sepanjang malam." Baekhyun datang membawa satu botol susu lalu mengambil alih tubuh putranya dari pangkuan chanyeol.

Setelahnya, sang buah hati ia baringkan di atas ranjang.
"Nyum mama.. Nyum chuchu." Baekhyun tersenyum kecil melihat putra kecilnya tak sabaran ingin meminum susu yang ia bawa.

"Jiwonie sudah haus hm?" Baekhyun menggoyang-goyangkan botol susu di hadapan sang anak, bermaksud untuk menggoda putra kecilnya itu.

"Hue ayussh mama ayussh." si kecil bersuara dengan celotehan khas balita.

Tak ingin membuat anaknya menangis, Baekhyun memasukkan botol susu itu ke dalam mulut putra kecilnya.

Merasakan ada pergerakan dibelakangnya, Baekhyun menoleh dan menemukan sang suami yang memeluk dirinya.

"Tidak, terasa ya? Dulu Jiwonie masih di dalam sini..

Ucapan Chanyeol terjeda sejenak untuk memberikan senyuman pada Baekhyun, tak lupa perut Baekhyun ia usap perlahan.

...lalu sekarang sudah besar seperti sekarang." lanjutnya sembari mengintip putra kecilnya yang terlihat asik menyedot susu di dalam botol.

"Benar, bahkan aku sering menangis paska Jiwonie lahir yang tertidur di dalam tabung inkubator." Baekhyun tersenyum hangat kala tangan putra kecilnya mengusap acak wajahnya dengan tatapan polos khas balita.

"Terlebih saat aku tidak bisa memberinya ASI, karena aku tidak bisa mengeluarkan ASI." lanjut Baekhyun.

"Sayang..." Chanyeol memeluk erat tubuh suami tercintanya dan mengecup sayang bahu sempit itu.

"Tapi aku bersyukur, setidaknya kau berusaha mendapatkan ASI dari Bank ASI dan juga saat Yoora noona melahirkan, ia bersedia menyusui putra kita setelah menyusui putranya." Baekhyun membalik wajahnya untuk menatap wajah sang suami dan tersenyum setelahnya.

"Terimakasih, Chanyeolie." ujarnya singkat lalu mengecup bibir tebal milik suaminya itu.

"Tidak perlu berterimakasih, sayang. Itu sudah kewajibanku sebagai ayah dan suami." Chanyeol sedikit meninggikan wajahnya, lalu melumat pelan bibir tipis milik Baekhyun untuk menyalurkan rasa cintanya.

"Papa nthak leh didit mama." dengan polosnya si kecil memukul wajah sang ayah dengan tangan mungilnya.

Hal itu membuat Baekhyun tergelak dalam tawa, karena tingkah polos sang anak yang terlihat lucu di matanya.

"Dia galak sekali, seperti dirimu." ujar  Chanyeol main-main.

"Aku tidak." sangkal Baekhyun.

Melihat putranya yang sudah berbaring di atas tubuh Baekhyun, tak pelak membuat Chanyeol gemas dan ingin menggodanya.

"Aahh.. Baekhyun mama milik papa." Chanyeol bersorak keras dan memeluk lengan suaminya dengan pandangan ia buat seoalah mengejek putranya.

"No.. Mama Ji." si kecil kian erat memeluk tubuh ibunya, berharap sang ayah tidak mengambil sang ibu darinya.

Did You Loving Me? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang