Chap 4

142 9 6
                                    

Keesokan paginya, ketakutan Daiki tidaklah benar. Ryosuke tetap membuatkan sarapan untuk semuanya

“minna, aku punya pengumuman. Aku mulai berkencan dengan kouhai-nya Linda” Keito memberi pengumuman

“eh? Sejak kapan?” tanya Yuto

“sejak... Tadi pagj” jawab Keito

“cepat sekali ya kamu pacarannya. Tidak seperti kita yang perlu mengenal lebih lama” ledek Hikaru

“aku akan mengenalnya seiring berjalannya waktu” jawab Keito

“yokatta kalau kamu sudah menemui kebahagiaan mu, Keito” Daiki memberi selamat

Yang lain ikut memberikan selamat. Namun, tidak dengan ace dari Jump ini. Sedari tadi memasak, dia sudah berubah menjadi lebih pendiam

“ada apa dengan mu, Ryo?” Yuto yang menyadari perubahan Ryosuke langsung bertanya padanya

Namun yang ditanya masih diam saja

“oi Ryo-chan, kamu tidak apa-apa kan?” Daiki langsung menepuk pundak sang ace

Wajah Daiki terlihat sangat panik saat ini. Bagaimana tidak. Kemarin malam, kekasihnya ini masih meledeki dirinya. Namun, pagi ini dia menjadi sangat pendiam. Tentu saja ini membuatnya bertanya-tanya tentang kekasihnya ini

“Ryosuke, apakah ada masalah? Jika ada, ceritakan saja. Atau kamu mau menceritakannya pada salah satu dari kami saja?” tanya Yuri

“ah tidak ada apa-apa. Gommen. Aku hanya stress tentang pekerjaan ku saja. Arigatou sudah memperhatikan ku. Dan gommen membuat kalian khawatir” Ryosuke langsung kembali menjadi Ryosuke yang mereka kenal

‘pasti kamu berbohong lagi kan, Ryosuke’ batin Yuto

Yuto yang mengenal Ryosuke cukup lama dari pada yang lain, tahu bahwa ada yang tidak beres dari Ryosuke. Pertengkaran mereka selama 6 tahun itu tidak membuat Yuto tidak peduli pada laki-laki bermarga Yamada itu. Dia tetap memperhatikan laki-laki ini

Keesokan harinya, Ryosuke sudah kembali menjadi Ryosuke yang bermulut tajam dan suka bercanda. Hal ini tidak menimbulkan kecurigaan pada teman-temannya. Namun, tidak untuk Daiki dan Yuto yang selalu melihatnya. Jika kalian bertanya-tanya kenapa Yuto tetap memperhatikan Ryosuke, kita akan dengarkan ceritanya dahulu

Yuto POV

Author meminta ku untuk bercerita bukan? Aku akan mengatakannya pada kalian semua apa yang aku rasakan saat ini. Jujur saja, seperti yang kalian tahu bahwa aku mengenal Ryosuke jauh sebelum dia masuk ke J.J. Express dan ketika dia masih awal masuk jimusho. Ketika itu, aku melihat anak laki-laki yang sangat ketakutan sepertinya. Pipinya yang chubby membuat siapa saja ingin mencubit pipinya. Kulitnya yang putih dan wajahnya yang cantik, bisa membuat siapa saja yang melihatnya akan salah mengenalinya. Aku yang kala itu akan menuju ke stasiun melihat dia berdiri di depan jimusho, mendekatinya dan mengajaknya pulang. Dia terlihat malu-malu. Bahkan ketika aku memintanya untuk releks ketika bersama ku, dia tidak dapat melakukannya hingga kami menjadi 1 kelompok di Hey! Say! 7

Lalu, kedekatan ku dengannya membuat ku menaruh hati padanya. Aku tidak bisa melepaskan pandangan ku darinya. Dia selalu membuat ku ingin melihatnya terus menerus. Ketika posisi center ku diganti dengannya, membuat ku terkejut dan kami sempat tidak berbicara untuk beberapa lama. Kemudian, ketika aku mengeluh puting ku sakit karena pubertas, dia dengan jahil menekan puting ku. Hal yang aku sangat sesali adalah, aku memarahinya dengan hebat hingga membuat kami bertengkar selama 6 tahun. Karena emosi ku ini, dia menjadi dekat dengan Daiki dan Yuya hingga akhirnya, Daiki lah yang ada dihatinya

Walaupun saat ini aku sudah jadian dengan Hikaru, perasaan ku masih belum hilang. Dan Hikaru tahu itu. Aku sangat menyesal karena Hikaru yang selalu mengalah karena perasaan ku ini. Tapi, aku masih belum bisa menggantikannya. Setiap hal yang dilakukannya menarik perhatian ku. Aku jadi terus menerus memperhatikan dia sejak sifatnya mulai berubah

Yuto POV end

“Dai-chan, besok Kento mengajak ku untuk dinner di cafe dekat jimusho. Boleh kan?” tanya Ryosuke

“kamu ada pekerjaan apa besok?” tanya Daiki

“hm... Hanya wawancara untuk Fullmetal Alchemist saja sih” jawab Ryosuke

“pagi ya? Sampai siang kan?” tanya Daiki

“iya. Sampai jam 1 mungkin” jawab Ryosuke

“baiklah. Kamu boleh dinner dengan Kento. Tapi ada 1 syarat” Daiki melihat wajah bingung kekasihnya itu ketika dia menggantungkan kalimatnya

“apa itu?” tanya Ryosuke

“setelah kamu wawancara, aku akan menjemput mu dan kita akan makan siang berdua di cafe dekat tempat kamu wawancara. Bagaimana?” kata Daiki

“boleh. Aku setuju” kata Ryosuke yang kemudian bermanja-manjaan pada Daiki

Keesokan harinya, Ryosuke pergi untuk wawancara filmnya. Dan Daiki hanya di basecamp bersama beberapa member menonton TV dan bercerita

“minna, aku pergi dulu ya” pamit Daiki ketika melihat jam

“mau kemana Dai-chan?” tanya Kota

“mau jemput Ryosuke. Habis itu mau makan siang” jawab Daiki sambil bersiap-siap

“ittekimasu” pamit Daiki setelah selesai

“itterashai” jawab member yang lain

Daiki menuju ke tempat Ryosuke wawancara. Tak lama setelah Daiki sampai, Ryosuke keluar. Dan Ryosuke langsung naik ke mobil Daiki

“Ryo-chan, daijoubu?” tanya Daiki langsung

“eh? Nande?” tanya Ryosuke balik

“kamu pucat. Apa mau ke dokter saja?” tanya Daiki

“tidak. Aku mau makan dengan mu” jawab Ryosuke

“eh? Tapi..” kalimat Daiki terpotong oleh Ryosuke

“tidak ada tapi-tapian. Aku lapar Dai-chan” rengek Ryosuke

Daiki sedikit heran dengan sifat Ryosuke yang manja tetapi tidak seperti biasanya. Daiki pun mengemudikan mobilnya menuju cafe dekat lokasi kerja Ryosuke. Sesampainya mereka di cafe itu, mereka memilih tempat duduk di pojok cafe. Musik dari beberapa group Johnny’s mengiringi pembicaraan dan waktu makan mereka

“Ryo, apa nanti malam aku ikut dengan mu?” tanya Daiki

“tidak usah. Aku baik-baik saja Dai-chan” jawab Ryosuke yang membuat Daiki tidak bisa membalasnya lagi

Setelah sampai basecamp, Ryosuke yang merasakan badannya kurang sehat memilih untuk tidur. Sehingga malamnya, dia dapat dinner dengan kouhainya itu

“apa yang terjadi dengan Ryo?” tanya Kei

“maksudnya?” tanya Daiki

“Ryo terlihat pucat sekali. Dan tidak biasanya juga dia tidak berkumpul dengan kita” jawab Kota

“aku juga tidak tahu. Ryo tidak mengatakan apapun soal kondisinya” jawab Daiki

“kita berharap saja tidak terjadi apapun dengannya” Kota mencoba menenangkan mereka

Pada malam harinya, Ryosuke pamit pada mereka untuk pergi makan dengan Kento

Nakajima Kento POV

Akhirnya aku pergi lagi dengan senpai ku ini. Walaupun aku sudah memiliki Fuma, bukan berarti aku tidak boleh menemuinya kan? Dia saja masih bertemu dengan Sho-kun. Makanya aku tetap bertemu dengan Yamada-kun. Kami berjanji di cafe yang menyediakan buah segar sebagai hidangan mereka. Tentu saja agar aku bisa makan pisang dan senpai ku itu bisa makan strawberry. Kalau boleh jujur, dia adalah senpai yang menyenangkan. Dia banyak memberi ku masukkan untuk bertahan di dunia idol ini. Kalian bertanya apakah Fuma mengizinkan ku bertemu atau tidak kan? Jawabannya adalah Fuma tidak mengizinkan ku. Namun, saat ini dia sedang sibuk. Sehingga aku bisa bertemu dengan Yamada-kun

“Yamada-kun. Sebelah sini” aku memanggilnya ketika melihat Yamada-kun mencari ku

Yamada-kun lamgsung duduk di hadapan ku dengan senyum seperti biasa. Hanya saja, hari ini dia tampak berbeda dari terakhir kali aku bertemu dengannya. Dia tampak pucat. Apa yamg terjadi padamya? Apa aku tanyakan saja? Tetapi, Yamada-kun bukanlah orang yang mau berterus terang juga. Tapi, aku penasaran

“Yamada-kun, daijoubu?” akhirnya aku memutuskan untuk bertanya padanya

“hm? Daijoubu yo. Nande?” tanya Yamada-kun

“Yamada-kun terlihat pucat. Apakah perlu aku mengantarkan mu ke dokter atau kuhubungi Arioka-kun?” tanya ku

“tidak. Tidak perlu. Aku baik-baik saja Kento. Ayo kita pesan kemudian kita makan. Permisi. Saya pesan es krim vanila kemudian cake strawberry dan chocolate milkshake” Yamada-kun memesan makanan yang benar-benar membuat ku menggelengkan kepala

“aku pesan es krim pisang kemudian cake pisang dan ocha saja” aku memesan 3 item sama seperti senpai ku

Kami pun bercerita tentang aktivitas kami masing-masing. Termasuk soal privasi kami. Tak terasa, waktu sudah menunjukan pukul 8 malam. Kami memutuskan untuk kembali. Baru saja kami selesai membayar, tiba-tiba, Fuma muncul dan dia terlihat sangat marah. Aku tahu bahwa aku salah. Aku hanya menunduk di belakang Yamada-kun

“Kento” panggil Fuma dengan suara yang cukup dingin









Ops... Fuma datang... Apa yang akan terjadi di antara mereka berdua ya?

Tunggu kelanjutannya

Hey! Say! JUMP FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang