Empat

15 6 0
                                    

"Kantin yuk." Ajak Nafi pada Ayanna dan Aldi.

"Boleh. Kuy lah." Ayanna kemudian berdiri.

"Gue boleh gabung ?" Suara khas yang langsung membuat Ayanna mendongak.

Ayanna melihat ke sumber suara dan mendapati Rafli tengah berdiri dengan tangan berada di dalam saku.

"Bo.. leh. Hayuk a..ja." Ayanna benar-benar gugup saat itu.

"Udah yu ah. Malah canggung-canggungan gini." Aldi menarik tangan Ayanna diikuti Nafisha dan Rafli.

Akhirnya mereka sampai di kantin dan memesan makanan.

"Eh, Ay, Al. Kita satu SMP. Tapi kenapa gue gak pernah liat kalian ?" Tanya Rafli tiba-tiba.

"Ya lu kan anak hits. Beda sama kami berdua." Sahut Aldi asal.

"Gue tau lu, Al. Lu kapten futsal kan ? Tapi gue gak pernah liat Ayanna." Jawab Rafli melirik Ayanna.

"Gue gak terlalu banyak kenal sama orang. Paling cuma temen-temen kelas doang." Jawab Ayanna.

"Stop! Jangan bahas-bahas tentang SMP deh. Gue beda sendiri nihh.." protes Nafisha kembali menyendokan nasi uduk ke dalam mulutnya.

Semua kemudian tertawa mendengar protes Nafisha.

"Kak Nikoㅡ" potong Nafi kemudian saat melihat cowok dibelakang Aldi dan Rafli.

"Hai! Enak banget makannya." Sapa kak Nico, ketua OSIS yang tadi berada di atas mimbar.

"Ehmm iya nih kak. Mau gabung gak ?" Tawar Ayanna.

"Gausah deh. Kakak mau kesana dulu. Buruan ya makannya. Ntar lagi baris lho." Ujar kak nico sambil berlalu dari hadapan mereka berempat.

"Kak Nico itu ganteng banget gak sih Ay. Liat deh dia cool gitu. Apalagi punya lesung pipi juga. Duuh" Puji Nafi pada kak Nico yang sudah menjauh.

"Hmm." Balas Ayanna pelan.

"Kok hmm doang sih ? Respon lain kek gitu."

"Iya kak Nico ganteng."

"Tapi menurut Ayanna yang lebih ganteng itu si Rafㅡ" ucapan Aldi lantas terpotong karena Ayanna dengan sigap menutup mulut Aldi.

Nafisha dan Rafli lantas melirik penuh tanya pada dua makhluk yang tengah berdebat ini. Ayanna tampak memberi tatapan tajam sarat makna pada Aldi yang mulutnya masih ditahan tangan Ayanna.

Aldi masih berusaha melepaskan tangan Ayanna saat tiba-tiba Rafli pun tertawa dan diiringi Nafisha. Ayanna pun langsung melepas tangannya dari mulut Aldi.

"Lucu banget deh kalian. Berantem kek anak kecil. Udah yuk ah buruan. Ntar telat lagi masuk barisan." Ujar Nafisha di sela-sela tawanya.

Mereka pun meninggalkan kantin dan menuju lapangan.

"Gila lo ya Di ? Mau bikin gue malu di depan Rafli ? Mikir dong ih. Kesel gue." Bisik Ayanna pada Aldi yang cengengesan di sebelahnya.

"Hehe sorry.. keceplosan gue. Abis gue gemes liat muka lo yang gituu.. gemees banget." Ucap Aldi mencubit pipi Ayanna.

"Iiih sakit kampret !" Ayanna memukul pelan lengan cowok itu.

Aldi hanya tertawa memperhatikan wajah kesal sahabatnya itu.

Untuk peserta didik baru diharapkan berkumpul di lapangan segera.

Suara Informan kembali terdengar membuat mereka berempat kembali mempercepat jalannya.

Akhirnya setelah berpanas-panasan mendengar arahan dari kepala sekolah, ketua OSIS, ketua organisasi lain selama 1 jam, semua peserta didik diperbolehkan pulang. 

"Eh bentar, kita selfie dulu." Nafisha mengeluarkan hp nya dan siap mengambil gambar.

Cklekk

Satu foto menampilkan Aldi, Ayanna, Rafli, dan Nafisha sedang tersenyum lebar ke arah kamera.

"Kalo posting instagram jangan lupa tag gue ya. @aydvndrfz_99."
"Gue juga. @itsaldfhreza.12. Jangan lupa follow."

"Iyaa sip. Nanti follback ya. Ig lo apaan Raf ?"

"Gue @rafliibrhm.mrv. kalau mau follback dm aja. Followers gue banyak soalnya." Ujar Rafli sambil tertawa.

"Songong banget lu. Berapaan sih followers lu ? Paling gak jauh-jauh dari 300 orang."

Nafisha kemudian mengetik hpnya menuliskan nama Rafli. Dan ternyata benar, followers instagram rafli sudah mencapai 10k followers. Rafli tersenyum penuh kemenangan melihat ekspresi kaget Nafisha.

"Makanya, jangan liat orang dari luarnya. Jangan merasa paling hebat. Denger gak tuh ?" Sahut Aldi yang juga tersenyum.

"Hehe iya deh. Gue udah songong banget. Maaf yak Raf. Ntar follback gue yaa." Ucap Nafisha dengan raut muka sangat malu.

"Yaudah yuk, pulang. Gue capek. Besok mesti bawa-bawa alat-alat lagi." Ayanna menyeka dahinya yang sedikit berkeringat. "Di, lo temenin gue buat nyiapin keperluan buat besok kan ?" Lanjutnya menyenggol bahu Aldi.

"Oke.. bareng aja. Nanti gue ke rumah lo." Sahut Aldi

"Gue duluan ya. Sopir gue udah nungguin di depan. Duluan guys." Nafisha pun berlalu dari hadapan mereka bertiga.

"Kalo gitu gue juga pulang ya." Ujar Ayanna.

"Gue anterinㅡ" sahutan serempak dari Rafli dan Aldi membuat Ayanna tersenyum tertahan.

"Kompak banget." Sindir Ayanna.

Aldi dan Rafli pun saling pandang.

"Gue bisa pulang sendiri. Tenang aja. Yaudah gue duluan ya." Lanjut Ayanna sambil berlalu menghilang dari hadapan Rafli dan Aldi.

"Ay, gue anterin." Tiba-tiba Seorang cowok menahan tangannya

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Assalamualaikum
Gantung yak ? Iya sama kek hubungan aku *curhat deng
Lanjut terus vote ny yaa

-Raffyuu-

It Was Not LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang