5

15 2 0
                                    

Sakit Hati

Deg... jantungku seakan berhenti, mimik mukaku dan mata ku seperti orang yang bingung. Tapi sebenarnya fikiranku yang kosong.

"Kenapa kamu sejahat itu sama aku? Kenapa kamu waktu itu ajak aku buat pulang sampai 3 kali? Kenapa disaat aku terima ajakan kamu, kamunya sombong sama aku, kenapa dan kenapa.... Itulah yang pada saat itu ingin aku omongkan, tetapi mulutku seakan kelu untuk ngomong.

Aku cuman bisa menangis, dan teriak seperti orang yang tidak malu. Aku pun mendekati sahabat aku dan aku pun menangis sejadi-jadinya untuk menghilangkan rasa dimana aku masih tidak percaya akan hal ini.

Kalau misalkan hal ini terjadi kenapa kamu masih seakan-akan melewatkan tatapan aku. Kenapa disaat aku melihat kamu, kamu salting gak jelas. Kenapa pada saat itu aku lihat kamu di koperasi dan aku pura-pura tidak lihat kamu, tapi kamu lihat aku dengan gerak-gerik yang hannya aku tau.

*jika jadinya seperti ini, waktu itu aku akan menolak ajakan kamu, tetapi aku terlalu mengikuti keinginanku, dan aku tidak berfikir sejauh ini, karena aku terlalu mengikuti kata hati dibandingkan berfikir terlebih dahulu.*

I Hate You But I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang