prolog

68 17 15
                                    

Mungkinkah kau bersedia?

Aku lupa, sejak kapan aku terbiasa dengan kesibukanku seperti ini. Saat senja menyapa, aku memikirkan kembali apa yang salah dengan diriku, bahkan waktu tidur pun aku gunakan untuk merenungkan suasana yang kelabu ini. Aku jenuh tak tau harus bagaimana lagi.

Hari ku semakin kelabu, ketika tau kini bukan aku lagi yang kau sibukkan, bukan pesan ku lagi yang kau nomor satukan, aku cukup tau diri bahwa aku ini tak lebih dari seorang teman. Aku tak tau harus senang atau sedih ketika kau kini bahagia, tetapi bukan aku yang membuat mu bahagia.

tidak kah kau bersedia menemani dukaku setiap hari? Semoga saja kau mengerti, bawasannya aku menginginkanmu sejak jauh hari.

Salahkah aku berharap?

ZebraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang