goodbye II

1.2K 128 76
                                    

Note: jika ada kata yang digaris bawahi itu artinya dialognya menggunakan bahasa jepang ya.
Tapi tetep ada beberapa yang saya jelasin nanti mereka menggunakan bahasa apa.
Sangat disarankan sebelum baca ff ini mungkin bisa pegangan dulu biar gak bingung. 🙏

Chanyeol melangkahkan kakinya dengan sedikit tergesa-gesa, ia mungkin sudah tak sabar untuk melangkahkan kakinya ke arah pintu keluar bandara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Chanyeol melangkahkan kakinya dengan sedikit tergesa-gesa, ia mungkin sudah tak sabar untuk melangkahkan kakinya ke arah pintu keluar bandara. Digenggamnya secarik kertas berisikan alamat yang Nayoung berikan dan sejak insiden Nayoung memaki-maki juga memarahi dirinya, ia sudah bertekad untuk menemui Sehun yang selama ini bersembunyi di Jepang.

Ia tahu keputusannya sudah benar, dan ia akan mengungkapkan semuanya kepada Sehun.

Jika memang Sehun telah menutup hati untuknya, maka biarlah ia yang berusaha untuk membukanya kembali.

*

Chanyeol memijat punggungnya sejenak untuk menghilangkan rasa lelah yang luar biasa seolah-olah seluruh tenaganya terkuras habis.
Bagaimana tidak, jika baru setengah jam ia mendarat di bandara dan melakukan check in di hotel, Chanyeol langsung pergi lagi karena tak bisa menahan diri lebih lama untuk cepat-cepat menemui Sehun, bahkan ia tak sadar jika ia belum mengisi perutnya sejak kemarin malam dan belum berganti pakaian terlebih dahulu karena pikirannya yang selalu tertuju untuk menemui Sehun dan Sehun.

Setelah berputar-putar di jalan raya, akhirnya taksi yang dinaikinya berhenti di sebuah bangunan dengan desain sederhana bergaya eropa dengan papan nama bertuliskan tulisan kanji--yang Chanyeol tak ketahui apa artinya, namun yang jelas ia tahu jika bangunan tersebut adalah sebuah caffee yang dihiasi dengan bunga matahari.

Chanyeol mencoba mencondongkan tubuhnya mengamati bangunan tersebut, disinikah Sehun berada? Sepertinya alamat yang Nayoung berikan sudah cukup benar. Tetapi dimana Sehun? Apakah ia harus masuk ke dalamnya kemudian menanyakan "permisi, apakah kalian kenal dengan Sehun?" menggunakan bahasa koreanya yang lancar? Ia bahkan tak bisa berbicara bahasa jepang sedikit pun.

Atau ia harus menunggu disini hingga tutupnya caffee itu? Tapi tidak mungkin kan jika ia harus menunggu selama itu di dalam taksi dengan supir taksinya pula.

Hingga akhirnya Chanyeol mengeluarkan beberapa lembar uang untuk supir taksi yang berada di belakang kemudi itu. "Terima kasih." Ucapnya sembari keluar dari taksi dan memandang ke sekeliling dan melangkah kakinya ke arah bangunan tersebut. Tak lama ia menarik nafas panjang, lalu menghembuskannya secara perlahan sebelum membuka pintu caffee itu.

Namun ketika hendak ia memegang gagang pintu, tanpa sengaja pintu itu sudah terbuka dari dalam dan sosok yang berdiri dihadapannya tertangkap oleh kedua matanya.
Jantung Chanyeol seolah berhenti berdetak dalam sekejap dan seulas senyum tipis mulai tercipta diwajahnya ketika melihat lelaki itu dengan jelas.

Sudah berapa lama kiranya ia tak melihat wajah Sehun? 1.099 hari, 26.376 jam, 1.582.560 menit?

Note : authornya lagi mabok angka, jadi ada angka apapun segila mungkin dihitung sama dia.

Hello... Goodbye!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang