Begin

67 5 0
                                    

Author pov

"Be mine?" Seorang pria tiba tiba saja datang kehadapan seorang wanita yang tengah duduk dibawah pohon, sambil mengulurkan tangannya.
"...." wanita itu masih mencerna ucapan sang pria. Pria itu terus menatap iris mata gadis yang diketahui bernama Evelyn Amira itu, sembari menaik turunkan alisnya pertanda ia menanti jawaban.
"Mmm" jawab Amira sambil mengangguk dan menerima uluran tangan sang pria.
"Yass, thank you girl" jawab sang pria dengan senyum sumringahnya.

~Amira pov

"Be mine?"
Suara itu membuatku seketika mengalihkan pandanganku dari buku yang aku baca. Ku lihat seorang pria muda, tengah berdiri dihadapanku sambil mengulurkan tangannya. Sejenak aku merasa bingung, apakah ia tak salah orang. Aku sendiri bahkan tak mengenalnya. Namun entah dorongan dari mana, tiba tiba saja aku menerimanya.. apakah aku kini tengah mengalami love at the first sight?
Dengan reflek juga, aku menerima uluran tangannya. Sungguh, aku sendiri tidak mengerti apa yang tengah terjadi pada diriku. Apa aku terkena santet atau semacamnya? Entahlah, tapi aku merasa tubuhku panas ketika tanganku bersentuhan dengannya. Dan apa ini? Kurasa pipiku mulai memerah..

~Bayu pov

"Boleh aku duduk? Kurasa kau daritadi hanya menatapku saja" ujarku. Kulihat ia sedikit terkejut dan kemudian menunduk, pipinya yang merona membuat dia tambah terlihat manis. Ahh, apa yang aku fikirkan. Aku harus fokus.
"O-oh maaf. Yy-ya silahkan" kenapa dia terlihat gugup..
"Terimakasih" aku tersenyum kemudian duduk disampingnya.
"Kau sedang membaca apa Evelyn?"
"Pride and Prejudice"
"Ooh, aku pernah membacanya!"
"Benarkah?"
"Iyaa. Untuk apa aku berbohong" aku menghadap kearahnya, mengusak kecil puncak kepalanya kemudian tersenyum.
Dia hanya membalas perlakuanku dengan senyum simpulnya.

Author pov

Setelah kejadian itu, suasana mendadak hening. Amira memutuskan untuk melanjutkan bacaannya dan Bayu sibuk memandangi Amira. Amira yang merasa dipandangi terus, menoleh dan mendapati Bayu yang tengah menatapnya dengan senyum yang tak lepas dari bibirnya.
"Kenapa?"
"Kau-" Bayu masih terus menatap Amira
"Aku? Apa ada yang salah?"
"-cantik" senyum Bayu tambah mengembang
Amira sedikit terkejut dengan apa yang diucapkan pria dihadapannya, yang kini sudah berstatus sebagai kekasihnya. Amira kemudian tersadar akan....
"Oh! Ngomong ngomong, aku belum tahu namamu. Siapa namamu?"
"Kau tak mengenalku?!" Pria dihadapan Amira membulatkan matanya terkejut. Amira hanya bisa menggeleng lemah.
"Sungguh?!!" Tegas Bayu lagi. Dan Amira hanya bisa mengangguk lemah
"Hhhh-" Bayu membuang napas berat "-kau adiknya kak Aby kan?" Amira kembali mengangguk. "Aku Bayu, anak SMA 1, kelas 11-A3" ia menjelaskan dengan nada yang terkesan malas. Dan lagi, Amira hanya menganggukkan kepalanya.
"Ada apa dengan responmu ini? Kenapa sedari tadi hanya menganggukkan kepala saja?!" Ia bangun dari duduknya dan berdiri dihadapan Amira. Amira yang kaget, memandang Bayu dengan tatapan terkejutnya.
"Kau bahkan sudah menerimaku menjadi kekasihmu tapi kau tidak tahu aku! Sedikitpun bahkan kau tidak tahu? Aku ini Bayu Erlangga, yang bahkan satu sekolah pun mengetahui siapa aku. Tapi kau malah.. Ahh" ia menjelaskan dengan menekankan namanya. Terlihat sekali ia kesal dengan ketidaktahuan Amira mengenai dirinya.

~Bayu pov

'Gilaa, aku tidak bisa jika melanjutkan ini. Bang Dika, awas yaa! Kalau bukan karena dare dari bang Dika, aku tidak akan pernah mau menjadi kekasih dari si kutu buku ini!! Cishh..' batinku. Namun aku masih harus menyelesaikan dare ini. Toh hanya 28 hari kan..

Two SidesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang