1 Juli 2016
Dheg!Riana terbangun. Keringat dingin membasahi tubuhnya. Ia mengambil air minum dan menghabiskannya dengan perasaan gusar. Ia melihat jam dinding di atas ranjangnya. Pukul 03.00. Lalu ia berusaha menutup matanya kembali. Tapi, hasilnya nihil! Rasa kantuknya kalah dengan air mata yang mulai membanjiri pipinya.
Mimpi itu kenapa selalu datang?! Membuat Riana mengingat setiap detail yang merubah hidupnya. Ia memang bodoh karena masih terkungkung dengan masa lalu. Di dalam lubuk hatinya, ia masih ingin tetap menjadi Riana yang seperti dulu. Tapi mau bagaimana lagi? Riana lebih menuruti egonya yang perlahan mengubah hatinya menjadi sedingin es.
Riana tak bisa tidur. Waktu menunjukkan pukul empat pagi. Ia memutuskan untuk mandi dan merapikan kamarnya. Lalu membantu petugas panti menyiapkan sarapan. Pukul setengah enam alarm berbunyi. Riana membangunkan seluruh anggota panti. Menyiapkan mereka untuk berangkat sekolah. Setelah mereka berangkat sekolah dengan mobil jemputan, Riana mengecek kebersihan panti. Dia menutup gerbang panti, sesudah merasa kebersihan di panti cukup bersih.
Selesai menutup gerbang panti di hadapannya terparkir mobil limusin putih. Tapi Riana melihatnya dengan bosan seolah olah itu pemandangan yang biasa terlihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coldest Heart
Teen FictionNamanya Riana Greemson. Nama marganya tidak sesuai dengan nama keluarganya. Sikap dingin dan sorot matanya yang tajam, penuh dengan misteri. Menarik perhatian Fredy Alkinson. Lelaki yang sejak awal telah jatuh cinta pada Riana. Karena satu hal tela...