Joanna mengangkat tangannya tinggi-tinggi, mencoba meregangkan tubuhnya yang pegal karena tertidur saat berada dipesawat yang mengantarkannya dari Bali menuju ibukota Korea, Seoul.
Ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal, mencoba mengumpulkan kesadarannya sambil merogoh kantong celananya. Ia melihat alamat yang diberikan oleh neneknya, Seongsu-dong, ia pun segera memberhentikan taksi dan menaruh kopernya dibagasi lalu bergegas naik.
“Seongsu-dong, apartemen Galleria Foret ahjussi” ujarnya sambil tersenyum. Supir taksi yang mendengar alamat yang akan ia antarkan pun terdiam sesaat, lalu menengok kebelakang sambil melihat takjub kepada Joanna yang keheranan melihat responnya.
“Apa kau dari luar Korea nona?” Tanya supir taksi itu sambil melajukan mobilnya meninggalkan bandara Incheon dibelakangnya.
“Ah ne, ada apa ahjussi?” Tanya Joanna kepada supir taksi tersebut.
“Apartemen yang kau sebutkan itu, merupakan apartemen termahal di Korea karena harga jualnya yang mencapai 53,4 miliar per unit! Aku bahkan tidak bisa membayangkan orang yang tinggal diapartemen itu sekaya apa.” Ucap supir taksi itu sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
“Sebenarnya aku dari Indonesia, aku ke Korea untuk melanjutkan studi S2 ku disini” jawab Joanna yang dibalas anggukan oleh supir taksi tersebut.
“Pantas saja, saat pertama kali kau memberhentikan taksiku aku berpikir bahwa kau ini adalah seorang chaebol(orang kaya).” Ucap supir taksi tersebut yang dibalas ucapan terima kasih dan muka tersenyum ramah Joanna.
Joanna hanya mengangguk-anggukan kepalanya sambil tersenyum mendengar perkataan supir taksi tersebut, itu memang wajar bagi Joanna karena memang kakek dan neneknya mempunyai resort mewah didaerah Jimbaran Bali dan juga beberapa restoran didaerah Jakarta dan Surabaya.
Setelah sampai, Joanna pun berterima kasih kepada supir taksi tersebut dan segera menyeret kopernya menuju apartemennya sambil melihat ponselnya untuk mengetahui unit apartemennya.
Lantai 30 unit 16, ia pun segera menyeret kopernya menuju lift sambil memperhatikan sekelilingnya. Ia melihat sekelilingnya sambil berdecak kagum, pantas saja supir taksi tersebut takjub saat ia memberikan alamatnya.
Karena apartemennya memang ‘sangat-sangat mewah’ dan sangat berkelas yang membuat apartemen ini menjadi apartemen kelas kakap di Korea Selatan mengalahkan apartemen sebelumnya bernama Tower Palace di daerah Dogok-dong distrik Gangnam.
***
Joanna membuka pintu apartemennya, lalu berteriak kegirangan sambil berlari kesana kemari menjelajahi setiap sudut apartemennya.
Ia tak menyangka bahwa neneknya akan membelikannya apartemen semewah ini padahal sebenarnya ia berniat untuk tinggal diasrama universitas karena tak mau merepotkan Ayah dan Ibunya terutama nenek dan kakeknya.
Namun nenek dan kakeknya bersikeras untuk membelikannya apartemen karena tak mau cucunya tinggal dikamar sempit yang memang ciri dari asrama. Ia pun menurut karena nenek dan kakeknya mengancam tidak memperbolehkannya pergi jika menolak fasilitas yang diberikannya itu.
Joanna lalu menyeret kopernya menuju kamar utama, apartemennya memang memiliki kamar utama dan 3 kamar tambahan yang fasilitasnya sama mewahnya.
Ia pun merebahkan tubuhnya dikasur sambil menatap atap kamarnya dengan pandangan kosong, lalu beranjak menuju dapur karena perutnya keroncongan karena sejak dipesawat ia terus tertidur tanpa menyentuh makanan yang disediakan oleh pramugari.
Ia melihat isi kulkasnya yang ternyata kosong, dan membuatnya mau tak mau harus berbelanja kebutuhan dapur walaupun tubuhnya sangat lelah karena perjalanan dari Bali-Seoul yang memakan waktu hampir delapan jam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweetener
FanfictionJoanna Kim Joanna tak menyangka, kedatangannya ke Seoul membawanya kesebuah takdir yang sama sekali tak bisa ia hindari. Kehadirannya ke negeri ginseng itu tak lain untuk melanjutkan studi S2nya, namun karena ia butuh wadah untuk mengembangkan baka...