Dulu aku pernah menjadikan seseorang sebagai bahagiaku, di saat dunia terasa melemahkan aku menjadikannya alasan untuk bertahan, karenanya aku selalu berusaha lebih baik agar suatu saat aku bisa jadi pantas untuknya, kupikir memiliki dirinya cukup untukku selalu merasa bersyukur, aku tak peduli seberapa lama waktu yang harus kulalui untuk menunggu, dirinya telah menjadi kebanggaan disetiap ceritaku, disetiap doa dan khayalanku ia selalu ada begitu indah seperti cahaya.
Tapi entah angin dari mana yang membuatnya jauh musim apa yang dia lalui hingga bisa berubah, kini ketika aku menyadari semuanya tak lagi sama seperti yang kupikirkan ketika dia telah menjadi asing dan yang tersisa hanya kesedihan yang sangat sulit untuk kupisahkan dalam dada berharap semua cepat berlalu dari hidupku aku harus siap untuk rela.