"Eh?" Spontan, Sehun membulatkan matanya, tepat setelah aku mengucapkan kalimat itu.
"Kau tau, adikku itu sangat populer. Bukannya aku membangga banggakan adikku, tapi banyak laki-laki yang datang ke rumah ingin menemui Yerin. Untung saja selalu aku yang membuka pintu jadi aku dengan mudah mengusir mereka semua, hahaha.." tawaku lolos dan Sehun masih menatapku lekat.
"Kau tau kan bagaimana polosnya adikku? Aku takut kalau dia sampai kenapa-kenapa karena salah memilih orang," lanjutku kini sambil menepuk pahanya singkat.
"Maksud Hyung?" Tanyanya dan aku hanya mengulum senyum tipis.
"Aku menyukaimu"
"Eh?" Sehun membulatkan matanya, bahkan kini mundur kebelakang secara spontan.
"Bukan suka dalam artian namja, maksudku aku menyukai kepribadianmu Sehun. Meski sedikit membosankan, tapi kau ini tidak pernah neko-neko dan aku tau kau itu pria baik-baik," terangku karena Sehun sepertinya salah paham.
"Jadi Hyung?" Tanyanya sedikit gagap dan aku menepuk pahanya sekali lagi.
"Jaga adikku ya, hanya kau satu-satunya laki-laki yang ku beri wewenang menjaga adikku seperti aku menjaganya" ucapku kemudian dan Sehun lagi-lagi membulatkan matanya. Lama-lama bola matanya yang hampir keluar itu lucu kalau dilihat, apa karena ini Yerin menyukainya?
"Tapi jangan terbebani Hoon-ah, kau boleh menjaga adikku bukan sebagai Oppa-nya," dan kekehan 'eh' kembali lolos dari bibirnya secara spontan.
"Kalau misalnya kau punya perasaan lebih pada adikku, gwenchana.. aku akan menerimanya. Aku tidak akan mempersulit kalian dan aku akan merestui dengan cuma-cuma karena aku sangat mengenalmu. Jangan sungkan padaku Hoon-ah" kataku, dan akhirnya ia nampak mulai panik.
"Anu Hyung, bu-bu-bukan begitu, tapi-"
"Tapi kalau kau memang tidak punya perasaan apa-apa padanya dan hanya menganggapnya sebagai adik kecilmu, tak apa, aku juga baik-baik saja. Tapi jika memang demikian, kumohon tolak adikku dengan tegas. Tak apa meski dia menangis, aku tak akan mendatangimu dan menghajarmu sampai babak belur. Tapi tolong jelaskan dengan sangat bahwa kau tidak menyukainya dan jangan beri dia harapan palsu" terangku dan Sehun mulai menghela nafasnya panjang.
"A-aku, hatiku ragu Hyung," jawabnya dan aku hanya terkekeh, kemudian menyentil dahinya gemas.
"Aku juga pernah ragu dan akhirnya menyesal sampai sekarang. Jadi tolong jangan ragu dan tetapkan hatimu, arraseo? Setidaknya aku ingin jadi hyung dan oppa yang baik untuk kalian berdua karena memang kau sudah kuanggap seperti adikku sendiri," dan begitulah, ku akhiri konservasi ku dengan Sehun, berharap kalau ia bijak dan tidak berlaku bodoh sepertiku dulu.
Ya, seperti aku si namja bodoh, dan aku benci itu.
●●●
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Heat
FanfictionWaktu adalah sesuatu yang sangat kubenci. Tau kenapa? Bukannya aku ingin egois, tapi aku merasa waktulah yang paling egois. Maksudku, ia selalu bergerak maju-konstan tanpa peduli sekelilingnya. Detik berubah menit, menit berganti jam dan jam menjadi...