Pagi itu seperti biasa nabila bangun pagi dan latihan,setelah latihan nabila mandi,dan bersiap ke kampus,tapi pagi ini begitu berbeda,pagi ini cuaca mendung,tapi itu tidak menghambat ke inginan nya untuk berangkat kuliah.Nabila meninggal kan rumah sangratu,dan berjalan kaki,di cuaca yg mendung.
Di perjalanan menuju kampus nabila ingat ke jadian kemarin,dia mana dia mendengar sendiri kalau melodi sudah memiliki calon pendamping hidup,sakit itu lah yg di rasakan nabila,tapi nabila cepat-cepat menepisnya,karna dia tidak ingin di pagi yg indah ini mode nya jadi rusak gara-gara memikirkan ke jadian itu.
Di jalan dia melihat sebuah mobil berwana hitam,dan di dalam mobil itu nabila kenal betul siapa orang itu,orang itu keluar dari dalam mobil,dan ternyata orang tersebut adalah melodi,dosen tercinta nya,tapi kenapa melodi berada di mobil itu,tanda tanya besat besarang di hati nya.Tidak lama ke mudian sang pemilik mobil pun turun,nabila terkejut ternyata orang tersebut adalah ghaidah,orang yg mengaku sebagai calon pendamping hidup melodi.Ghaida memegang tangan melodi,dan menarik nya,agar memandang lebih dekat,tanpa di sangka dan di duga,ghaidah mencium bibir melodi,dan melumat nya,awalnya melodi berontak,tapi lama kelamaan akhirna melodi pun diam,dan membalas perlakuan ghaidah.
Sakit itu yg di rasakan oleh nabila,nabila memegang dadanya menahan rasa sakit di hatinya,jantung nya seolah berhenti berdetak,bahkan dengan jelas nabila bisa mendengar desahan mereka,cuaca yg mendung,makin mendung,seolah mengerti perasaan nabila,hujan pun turun membasahi tubuh nabila.Nabila masih berdiri mematung di sana,sementara melodi di tuntun oleh ghaidah masuk ke dalam mobil,dan di dalam mobil pun terdengar kembali suara desahan mereka berdua,entah apa yg mereka lakukan di mobil tersebut,suara desahan terdengar kembali di dalam mobil tersebut,nabila menutup ke dua telinga nya,agar dia tidak lagi mendengarnya,dia ingin pergi dari tempat itu, tetapi kedua kaki nya sangat sulit untuk di gerakan.
Akhirnya mobil itu pergi meninggalkan tempat itu,dan nabila hanya terdiam sambil berusaha menahan sesak di dadanya.Nabila berjalan dengan gontai menuju taman,sedari tadi air matanya terus menetes tanpa henti,nabila berusaha bernafas senormal mungkin tapi, mengapa rasanya sangat sulit,nabila duduk di kursi taman menangis sejadi-jadi nya,dia memukul dadanya berulang-ulang kali,agar rasa sakit nya berkurang,agar dia juga bisa bernafas dengan legah,tapi bukan membaik tapi malah semakin sesak dadanya.
"Hiiikkss...hiiiikkkss...hiiikksss mengapa...mengapa ini harus terjadi,mengapa mencintaimu sesakit ini,dan mengapa rasa sakit ini membuat ku tidak berdaya...hiiikksss...hiiikksss".
Nabila membiarkan hujan membasahi tubuhnya,dia kembali berdiri dari duduk nya,dan berjalan gontai menuju kampus.Nabila terus berjalan dia tidak perduli dengan hujan tersebut,air hujan tidak akan membuat nya sakit,air hujan tidak akan membuat nya terluka,air hujan hanya membasahi tubuhnya.
Tidak lama nabila sampai di kampus,dia telat bahkan sangat telat,tapi dia tidak perduli,dia terus berjalan mengikuti kata hati nya,dia menuju kelas nya,materi kuliah nya telah di mulai,nabila memandang teman-teman nya,dan juga dosenya melodi,saat nabila ingin masuk,seperti biasa melodi menegur nya.
"Dari mana kamu??,kenapa jam segini baru datang??,materi kuliah saya hampir habis,tapi kamu baru datang",nabila tidak menjawab pertanyaan melodi,nabila hanya menatap melodi dengan datar,dan melodi bisa melihat luka di sana,tiba-tiba wajah melodi berubah,yg tadi nya tegas sekarang menjadi sendu,entah kenapa.
Nabila terus menatap wajah melodi,seolah-olah ingin menunjukan rasa sakit di hatinya,karna berbuatan dosen yg sangat dia cintai ini,semua teman-teman menatap mereka berdua,termasuk gaby yg sangat kawatir melihat nabila yg basah kuyup karna hujan di luar tadi.Lalu nabila beranjak keluar dari kelas,entah dia sekarang mau ke mana,nabila hanya mengikuti hati nya,melodi yg melihat nabila keluar berusaha mengikuti nya,dia tidak perduli dengan anak didik nya yg berada di kelas,gaby pun membereskan semua peralatan belajarnya,dan menuju keluar mengikuti mereka.
