Audy's POV
Kuseruput secangkir cappucino hangat yang ada di hadapanku lalu menatap lukisan love diatasnya sejenak. Menunggu kedatangan Zafira di dalam cafe di tengah Jogja yang sedang di guyur hujan pagi. Bosan menyelimuti diriku dengan rasa geram di hati menunggu sosok Zafira yang selalu menyebalkan.
Ting..tong.. Bunyi pintu khas cafe yang terbuka menandakan berarti bahwa ada pelanggan yang datang, dan itu dia Zafira
"Yakk...anak ini, hey mengapa kau telat setiap kali kau yang mengajakku ke cafe ini?" kata ku sangat kesal dan Zafira hanya cengegesan tersenyum tanpa penuh dosa dan mengatakan oo Nana ku maafkan aku, tadi aku ketinggalan bus pertama jadi aku harus menunggu bus selanjutnya. Oh,anak ini benar benar keterlaluan setiap alasan yang dia katakan selalu ku maafkan. Akhirnya kami memesan makanan dan berbincang mengenai pekerjaan kami .
**
Ada 2 orang pria datang dan memesan makanan lalu duduk tepat di belakangku dan zafira. Kulihat mereka berpakaian sangat rapi. Saat mereka duduk dibelakangku aku mendengar sedikit pembicaraan mereka tapi entah apa yang dibicarakan seperti mempertaruhkan sesuatu. Biarkan sajalah kataku dalam hati.
**
Alvaro's POV
"Hey, Sob bagaimana menurutmu wanita yang duduk tepat di depanmu. Seksi bukan?" Ledekku pada Damien.
"emmm, cukup seksi. Sini kau mari kubisikkan" jawabnya pelan. aku mendekati telinga Damien, ya itu panggilan singkat ku kepadanya,dan ia berkata pelan "Bagaimana kalau kau dan aku memperebutkan wanita di depan itu.
"Ooo,Baiklah..jika aku yang mendapatkannya terlebih dulu tak apa kan ?" tanyaku pada Kai.
"Tentu saja. Mengapa tidak..kalau begitu ayo kita pindah duduk di sebelah wanita itu." Ajak Damien dengan semangat.
lalu aku mengikuti Damien pindah ke tempat wanita itu. oh sial Damien lebih dulu berkenalan padanya dan meminta nomor ponselnya. wanita itu melirikku dan tersenyum kepadaku, aku hanya mengangguk saja. Lelah sekali menunggu Damien berkenalan dengan wanita itu tapi mana, aku tak kebagian untuk berkenalan dengannya. Tapi aku puas mengetahui namanya, namanya Chandrarini Audy Kumala Raden, gadis berdarah Jogja ini dia mahasiswa di Universitas Gadjah Mada jurusan seni dia juga bekerja sebagai editor majalah di perusahaan ayahnya dan satu lagi temannya, namanya Zafira Alba Gayatri, ia juga lumayan cantik. Tak salah, dia ini blasteran Jawa-Skotlandia
"senang berkenalan dengan kalian, tapi aku harus cepat kembali ke kantor ayahku masih ada beberapa pekerjaan yang harus kuselesaikan sore ini." ucap Audy pada kami.
"Oooo tentu saja, silahkan. Kami juga masih ada jadwal kuliah. Lain kali kita bertemu lagi ya Audy, Fira!."Balasku padanya
"Tenang saja, baiklah, kalau begitu sampai jumpa besok." katanya sambil melambaikan tangannya padaku dan membereskan buku bukunya.
Belum berapa lama mereka pergi, aku dan Kai juga meninggalkan cafe ini dan melanjutkan jadwal kuliah kami. Aku dan Damien mahasiswa Universitas Teknologi Jogjakarta, kami mengambil program Arsitektur bangunan kami sudah lama berteman sejak di bangku sekolah menengah pertama. Apapun tentang Damien aku selalu tau termasuk dia adalah seorang pria mesum sama seperti diriku, tapi diriku tidak seperti dirinya.
..............................................................................................................................
Aku dan Zafira meninggalkan cafe dan 2 orang namja yang baru ku kenal itu dan memberhentikan taxi yang tak jauh dari cafe lalu kami menuju kantor. tak lama perjalanan kami, aku dan Zafira secepatnya menuju lantai 2 dan melanjutkan editing cover majalah untuk diterbitkan minggu depan.
"woahhh, akhirnya selesai juga Fir."kataku pada Zafira yang menghempaskan tubuhnya ke sofa
"Bagaimana kalau kita mampir dulu ke Yammie pangsit pathuk, kita makan pangsit dulu,aku sudah lama tidak mencicipinya lagi, wah, pasti rasanya enak sekali ." tawarnya padaku
"Oh,baiklah.. lagipula aku sudah lapar." ucapku sambil beranjak dari tempat dudukku dan mengambil tas yang ada di sudut meja kerjaku. Tempatnya tidak jauh dari kantor ayahku jadi kita memilih untuk berjalan kaki. Baru setengah jalan aku bertemu Alvaro, dia laki-laki yang tadi pagi bertemu denganku.
"hey, ..apa kau yang tadi di cafe."Tanyanya padaku dan aku hanya menjawab "Ya,aku Audy." Tiba tiba Zafira meninggalkanku dan berteriak "bersenang senanglah Audy aku tidak lapar lagi, Alvaro, Jaga Audy untukku ya." oh sial anak ini keterlaluan sekali.
"Hey~ Zafira kembalilah, hoohh kau ini benar benar ya". Ucapku dengan nada kesal, Kulirik Alvaro ternyata dia menertawakanku dan tiba-tiba ia juga menggandeng tanganku lalu memasukan ke saku jaketnya dan membawaku pergi dari jalan itu menuju Yammie pangsit
"Audy pasti kau ingin makan disitu kan? Kalau begitu kau traktir aku ya." Ucap Alvaro
"mana boleh begitu..kau kan pria, seharusnya kau yang mentraktirku."
"tentu saja. tapi lusa kau harus kencan denganku?."
"Apa?? kita kan baru saja kenal. Mana bisa begitu."
"Memang kenapa? sebelum aku terdahului Damien."
"Hey, Varo apa maksudmu?"
Varo tidak membalas ucapanku tadi dan dia terus menggandeng sambil menarikku sampai Yammie pangsit dan akhirnya kita makan pangsit bersama, pangsit disini benar benar lezat. Waktu menunjukkan pukul 8 malam, Varo mengantarku pulang. Sepanjang jalan tidak ada sepatah kata yang dia ucapkan tapi sesampainya di depan rumahku tiba tiba dia mengagetkanku, dia membelai rambutku, mengelus pipiku dan mendaratkan ciuman di bibirku tapi aku berusaha menghindari itu tapi Varo terus memaksaku melakukan ini sampai ia melepaskan ku
"Maaf, aku benar benar minta maaf. Aku hanya saja tidak bisa menahannya"
"Varr.. tapi kau sangat....."
"Tidurlah, besok kan minggu. aku akan menjemputmu"
Dan tiba-tiba dia pergi begitu saja. Baiklah, aku membuka gerbang rumahku dan menuju kamarku lalu membayangkan apa yang terjadi tadi. Oh, sungguh tidak bisa dipercaya. Apa dia menyukaiku? Apa dia mencintaiku? Aku tidak tahu!!!!.
Hay ini my first story, maaf kalau ceritanya gak masuk akal atau apalah. Tolong kasih saran dan Vote ya ... Arigatou~ Next part ya !!!
KAMU SEDANG MEMBACA
I wanna be your love
Fanfiction"Varo, aku juga wanita yang ingin menjadi cintamu. bukan menjadi wanita penghiburmu dan bukan menjadi wanita hiburanmu." -Audy "Audy, Percayalah!!! Aku benar mencintaimu dan selalu mencintaimu. Dan tidak ada alasan aku tidak mencintaimu." -Alvaro