02. Apes

28 8 1
                                    

Sang Surya telah bersinar terang menampakkan senyuman indah pada sang bumi, memberikan efek semangat pada setiap insan manusia. Namun, sepertinya efek semangat itu tidak berlaku lagi bagi Zico.

Dia menatap gerbang sekolah yang berlapis warna coklat gelap dengan tampang memelas meratapi nasib. Sesekali ia melirik jam tangan, dilihatnya jam sudah menunjukkan pukul 07.15 tepat. Seharusnya ia mengikuti mapel jam pertama selayaknya pelajar normal.

Namun terkadang kenyataan berbanding terbalik dengan harapan.

Gara-gara acara ban bocor tadi pagi, Zico terpaksa harus naik angkutan umum. Padahal jalanan Jakarta tidak bisa dibelah sama sekali, apalagi saat jam kerja. Naik motor aja masih kena macet apalagi naik angkutan umum.

Si pria gagah yang bernama Zico tersebut masih setia berdiri di luar gerbang, menunggu guru piket agar mau membukakan gerbang untuknya.

"Ketua osis kok telat"

Dalam hitungan sepersekian detik saja Zico kini sudah menoleh kearah sumber suara, gara-gara satu kalimat ledekan lengkap beserta tatapan sinis dari sang juru bicara.

Manik matanya menangkap seorang cewek berpostur tinggi ditambah lagi dengan sepatu hak yang dikenakannya menambah tinggi zico setara dengan si cewe tersebut, lalu pakaian ketat dan rok mini yang berpadu membuat kesan seksi pada tubuhnya, serta rambut ombre warna coklat muda dan kiasan make up tipis membingkai paras ayunya membuat cowok manapun tak kuat iman melihatnya.
Mata sipit, bulu mata lentik yang memberi tanda bahwa ia adalah keturunan etnis Tionghoa.

Tunggu, membicarakan soal ketua osis.. Zico baru sadar bahwa sekarang itu adalah jabatannya.. dan dihari pertama kerja ia sudah terlambat! Alamat..!! Nikmat Tuhan manalagi yang engkau dustakan..

Kemarin seharusnya menjadi hari besar untuknya.. tapi dia menghancurkannya sendiri bak kapal pecah.

Kemarin mereka bertiga (para calon ketua osis) sedang berdiri di atas mimbar membacakan visi dan misi mereka. Yang pertama membacakan adalah
Tasya anak mipa 1 yang sangat cerdas otaknya.. berbanding terbalik dengan Zico
Tasya membacakan semua yang ingin ia wujudkan setelah menjadi ketua osis, setelah selesai tepukan meriah dihadiahkan untuknya oleh para audiens.
Yang kedua dibacakan oleh seorang pria yang tak Zico ketahui namanya, hanya saja ia sering melihatnya sesekali. Seperti tadi, mereka menghadiahkah tepukan meriah untuk si pria itu.
Kini giliran Zico untuk membaca. Baru saja ia memegang mic teriakan histeris terdengar jelas ditelinganya, siapa lagi jika bukan para fans kacang gorengnya itu.. para cewek-cewek yang menurutnya terlalu alay untuk mengaguminya. Dandanan norak, sok cantik dan teriakan manja yg dihadiahkan untuknya karena mereka ingin numpang nge-hits.

"Selamat pagi semua.. saya zi-" belum sempat Zico melanjutkan kalimat sapaan sederhananya, ada saja hal yang membuatnya ingin muntah.

"Aaaaa babang Zicoo... Omegattt" teriakan brutal itu terdengar dari arah samping kirinya.. aah siapa lagi jika bukan fans kacang goreng itu. Untung saja tanpa Zico memarahinya, si cewe alay itu sudah mendapatkan tatapan sinis nan risih oleh para audiens lain yang membuatnya bungkam seketika.

"Selamat pagi.. saya Zico akan menyampaikan visi dan misi saya yang terlaksana apabila saya menjadi ketua osis." Lagi-lagi teriakan yang menurut Zico sangat mengganggu terdengar. Persetan Zico mengabaikannya begitu saja.

Setelah suasana agak tenang Zico mulai berbicara kembali.

"Visi saya setelah menjabat sebagai ketua osis adalah, pertama ingin membuat sekolah kita bebas dari para jomblo tingkat stadium akhir dengan cara menyatukan para jomblo yang berkeliaran bebas di SMA tunas bangsa kita tercinta ini--" kalimatnya belum sempurna tapi teriakan dan tepuk tangan terdengar meriah menerima visi Zico. Bisa kalian tebak orang-orang yang bertepuk tangan tersebut adalah para jomblo stadium akhir.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 27, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hurt? Right! [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang