🎶🎶🎶🎶
"eh liat salsha gak??" Ucap gadis itu ramah.
"Salsha?? Kayanya ditaman belakang sekolah deh. Soalnya tadi gue liat dia jalan kesana " jelasnya.
"ahya. Makasih ya, gue duluan"
Gadis itu berjalan setelah berpamitan, melangkah dengan santainya.
"Hai aleta"
"Aleta kakak ikut dongs"
"Lo bego apa gimana, orang Aleta maunya sama gue kok ya al"
"Sama gue aja ya"
"Aleta mau kemana nih"
Aleta terkekeh ketika mendengar para siswa yang bertengkar yang sungguh tak penting. Hanya dengan senyuman manis ia membalas sapaan ataupun ajakan mereka. Ah siapa sih yang tidak kuat ketika melihat pesona sosok gadis bernama aleta, gadis cantik yang paling famous di sekolahnya. Kebaikannyapun membuat dia lebih disukai.
"Aih senyumnya, "
"Bikin awet muda"
"Awet gila hahahaha"
🎶🎶🎶🎶
Salsha gadis manis dan ceria. Anak yang sangat polos, belum terlalu mengenal cinta. Sahabat dekat aleta, aletal lah yang selalu menasihati Salsha ketika sahabatnya sedang mengalau karena cinta.
Salsha sedang duduk dikursi taman, memandangi pemandangan indah yang kian lama ia lihat semakin buram.
Hati dan logikanya sedang kacau, membuatnya kian hari menjadi sosok Salsha yang lemah. Bukan Salsha yang ceria dan lucu.
"Inikah cinta, apa benar ini cinta?? Cinta yang kian hari kian menyakitiku. Ahya! Cinta itu tak pernah salah. Hanya saja aku yang terlalu membuat cinta itu salah."
Salsha menatap layar ponselnya, Dengan menatap wajah orang yang ia pikirkan saja mampu membuatnya kini menjadi menangis.
Hatinya bak terkena seribu jarum. Sakit, sakit dan sakit."Sal, maafin gue"
Salsha terdiam dan berdiri menatap pria yang sekarang ada didepannya.Air matanya menetes lagi, ia sungguh bodoh! Kenapa ia harus menangis didepan pria yang telah membuatnya semakin lemah.
"Maafin gue sal, maaf"
Dengan sigap pria itu memeluk.
Mengutarakan rasa penyesalan yang ia buat."Lepasin gue baal! Lepasin!!"
"Kenapa lo buat gue semakin lemah! Kenapa baal! Kenapa lo buat gue berharap sama lo! Kenapa baal kenapa! Gue ngerasa gue ini gadis paling bego! Paling bodoh! Paling aneh!"
"Lepasin gue! Jangan buat gue semakin sakit! Semakin rendah dimata lo!"
Pelukan itupun akhirnya lepas, pria itu menatap lekat mata Salsha. Sungguh ia menyesal membuatnya menangis seperti ini."Segitukah lo hancur karena gue? Gue gak tau lo kenapa sal. Gue harus gimana?? Jangan usir gue dari hidup lo. Please ,gue bakal lebih hancur dari lo? Gue gak tau dimana nemuin orang seperti lo dalam hidup gue"
"Lo terlalu munafik Iqbaal!!"
🎶🎶🎶🎶🎶
Salsha pov onAneh!
Padahal dialah yang buat gue sesakit ini, selemah ini. Tapi kenapa gue masih menerima sosok dia dalam hidup gue.Arrrgh!
Bodoh! Kenapa sih gue ini! Kenapa tadi gue nangis didepannya? Arrgh bego-bego!!Apa iya sebegitu sibuknya dia sampai dia gak tau gue sebenarnya punya rasa sama dia? Apa sebegitu kecil giga byte dalam otaknya sampai lupa apa yang dia perlakukan dengan gue?? Apa bahkan dia buta, ada perasaan dimata gue!
Ah apa sebenarnya gue yang terlalu berharap apa dia yang bego sih!! Gue gak tau apa yang Iqbaal perbuat sampai gue bisa sesayang ini sama dia. Padahal jelas-jelas dia gak ada perasaan sama gue.
Kenapa jika mendengar namanya rasanya ingin menangis?? Sakit?? Dan panas.
Wajah teduhnya, senyumnya, matanya, hidung dan ketampanannaya. Arrrgh.
Ingat Salsha dia itu cuman anggap lo teman gak lebih! Ingat sal!!"Salsha!"
"Lo udah gue panggil 5 kali tapi malah bengong! Lo kenapa sih? Iqbaal lagi?! Bosen gue bahas dia!"Gue terkekeh mendengar aleta sahabat gue sedang mengomel sendirian disamping gue.
Dialah yang selama ini mampu membuat gue tenang dan tertawa. Entah apa jadinya gue tanpa dia, mungkin gue akan buta. Karena tiada hari tanpa menangis sejak gue kenal Iqbaal . Aleta lah yang mampu membuat gue lepas tertawa bukan dia yang selalu membuat gue nangis.Kenapa bisa gue sayang dan kenal orang kaya dia.
Yang bisanya buat gue baper, terbang, jatuh ,terus nangis deh.
"Woi! Bengong mulu lo" ucap aleta menyadarkan gue lagi. Kenapa sih disetiap menit dia selaluada dalam otak gue!
"Lo dari mana salsha?
"Hmm... darr
"Dari taman terus nemui iqbaal gitu.. " potong aleta
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything needs a process
Novela JuvenilAkan ada waktu dimana aku dan kamu menjadi kita