Minggu berganti minggu, Chinen semakin sehat, luka di perutnya berangsur-angsur membaik. Setiap hari Ryoko memberikan obat dan mengganti perbannya.
"Saat melihat Ryoko, aku mengingat ibu... kenapa ayah sama sekali tidak bisa memperlakukan ibu dengan baik? Kenapa ayah sama sekali tidak memandang ibu..." pikir Chinen
"Sudah selesai..." kata Ryoko sambil membenarkan yukata Chinen.
"Arigatou.." Chinen tersenyum pada Ryoko
"Ah, aku mau minta tolong......""Apa?" tanya Ryoko sambil membersihkan perban yang telah dipakai Chinen
"Besok pagi, tolong kumpulkan semua pejabat. Ada yang ingin aku katakan pada mereka."
"Baik, Chinen-sama. Kalau begitu saya permisi..."
"Ryoko..."
"Iya?"
"Kamu tidak perlu terlalu sopan seperti itu.. kita ini suami istri?" tanya Chinen sambil tersenyum
"Kau menyuruhku menjadi dayang pribadi.." jawab Ryoko sambil memutar matanya
"Eh...ah...aku tarik ucapanku yang waktu itu..." kata Chinen sambil tertawa
Ryoko hanya bisa tersenyum geli.
"Oyasumi..." katanya sambil menutup pintu"Oyasumi"
***
Keesokan paginya para pejabat sudah berkumpul di ruang rapat..
Setelah melihat semua pejabat sudah lengkap, Chinen berdiri perlahan dibantu oleh Ryoko."Tidak usah.." kata Chinen
"Kalau lukamu terbuka lagi, jangan salahkan aku!" Ryoko melepaskan tangannya dari tubuh Chinen
"Hari ini saya mengumpulkan kalian semua di ruangan ini karena ada hal penting yang ingin saya katakan...
Pertama, Daizen, mulai hari ini kupecat kau dari posisi penasihat...""Hah?? Anda serius?" para pejabat sangat kaget mendengarnya, namun lain halnya dengan Ryoko dan Daizen sendiri.
"Terima kasih Chinen-sama..." Daizen membungkuk
"Dengan ini aku bisa hidup dengan tenang tanpa dibayang-bayangi sumpahku pada Baginda Raja.."Chinen mengangguk pelan..
"Dan yang kedua......"
BRUKK
"Chinen-sama!!!!" semua orang yang berada di ruangan itu kaget melihat Chinen jatuh tersungkur
"Chinen-sama...." Ryoko segera ingin membantu Chinen untuk berdiri, tapi Chinen menepis tangannya.
"A-aku ingin meminta maaf pada kalian semua atas apa yang telah aku lakukan sejak ayah meninggal." Chinen bersujud di hadapan semua pejabat itu dan menangis
"A-aku selalu ingin mengalahkan ayahku...aku minta- aku minta maaf .. aku-aku-aku bukan pemimpin yang baik... aku tidak pantas menjadi raja.. aku tidak memperhatikan rakyatku..
"Chi-chinen-sama..."
Para pejabat saling berpandangan, lalu mereka berlutut di hadapan Chinen."Kami juga bersalah, Chinen-sama..." ucap salah seorang pejabat
"Maafkan kami..." dan semua pejabat sujud di hadapan ChinenChinen memandang mereka, lalu menatap Ryoko yang ikut bersujud tidak jauh darinya.
"Mo-mohon kerjasamanya.." kata Chinen lagi, lalu ikut bersujud.
"Mohon kerjasamanya Chinen-sama" balas para pejabat.
Daizen tersenyum melihat semuanya
"Chinen Takeshi-sama, walaupun pada akhirnya Chinen Yuri tidak seperti yang kau inginkan, tapi dia pasti bisa memajukan kerajaan Chinen dengan caranya sendiri... aaaahh, sudah saatnya aku pulang bertemu istriku, Ufi, yang aku tinggalkan untuk berperang terus...."***
"Kamu itu ya!! Kalau lukamu terbuka lagi bagaimana?!?!" terdengar suara teriakan Ryoko dari kamar Chinen
"Tak apa..kan ada kamu yang merawatku.." kata Chinen sambil memperhatikan Ryoko memeriksa lukanya.
"Untunglah tidak terbuka..." kata Ryoko sambil membungkus kembali perut Chinen.
"Jaga dirimu baik-baik...""Bukankah kamu bilang kamu akan menjagaku dan tidak akan meninggalkanku??" tanya Chinen
"Eh??" wajah Ryoko memerah
"Aku ingat jelas kau pernah mengatakannya...yang luka perutku, bukan telingaku.. jadi aku tidak salah dengar..."
"Chinen-sama, mak-"
Perkataan Ryoko terhenti saat Chinen meletakkan jari telunjuknya di bibir Ryoko"Kau lupa, kau juga sekarang adalah Chinen.... panggil aku dengan Yuri"
Wajah Ryoko memerah
"Jadi? Tadi kau mau bilang apa?" tanya Yuri"Tidak jadi..." Ryoko memalingkan wajahnya
"Terima kasih, istriku..." bisik Yuri lagi
Ryoko sama sekali tidak menatap Yuri, tapi Yuri mengetahui kalau wajah istrinya itu sudah merah.
***
Hari berganti hari..
Chinen Yuri sudah sembuh seperti sedia kala.."Ryoko, kenapa kau hanya masuk ke kamarku kalau mengantarkan makanan??" tanya Yuri saat Ryoko datang mengantarkan makanan.
Ryoko mengerutkan keningnya bingung.
"Kan sudah ku katakan, aku menarik kata-kataku kalau kamu dayang pribadiku.. kau istriku.." kata Yuri lagi
Ryoko tersenyum
"Bilang saja kau merindukanku...padahal baru tadi pagi perbanmu dibuka, aku hanya pergi memasak makananmu.. kau seperti anak kecil.."Yuri memonyongkan bibirnya..
"Memang aku seperti anak kecil yang merindukan cinta istrinya..""Anak kecil belum menikah tau!!" Ryoko memberikan mangkok nasi pada Yuri
"Makan sendiri!!""Kejam..." jawab Yuri sambil mengambil mangkoknya.
"Ryoko, kalau tidak salah besok kau ijin mau keluar istana untuk bertemu rakyat?" tanya Yuri sambil mengunyah makanannya
"Iya..." jawab Ryoko
"Aku ikut!!"
"Eh?? Kau baru sembuh!!! Tidak! Tidak! Kalau lukamu kenapa-napa bagaimana??"
"Aku mau melihat rakyatku, sekaligus meminta maaf... Ryoko, bantu aku mengecek uang kesejahteraan rakyat, mungkin kita bisa membagikannya untuk tiap keluarga..."
Ryoko tersenyum senang mendengar perkataan Yuri.
"Kau sangat cantik bila tersenyum seperti itu..." kata Yuri sambil memegang pipi Ryoko
"Gombal..."
"Neeeee...kapan kita bisa seperti suami istri pada umumnya?? Tiap kali aku memujimu, responmu selalu begitu.. aku tidak tau bagaimana harus menunjukkan cintaku padamu..." Yuri merebahkan dirinya di atas tatami...
"Huhh aku memang tidak berperasaan...bagaimana aku bisa menunjukkan cintaku pada rakyatku kalau pada istriku saja aku tidak bisa...."Ryoko tersenyum lalu merebahkan dirinya disebelah Yuri
"Aku akan memberitahu sebuah rahasia yang tidak pernah akau beritahukan pada siapapun....... hatiku sudah ditakhlukkan oleh seorang pria bernama Chinen Yuri....""EHHHH?!?!?!" Yuri menoleh, dilihatnya Ryoko memalingkan wajahnya dan memunggunginya..
"Seriuss?? Artinya....""Aku lelah mengurusimu.. aku mau tidur.." jawab Ryoko singkat
"ARIGATOUUU!!!" Yuri menarik tubuh Ryoko dan memeluknya dengan erat.
Ryoko pun menggenggan erat tangan Yuri yang melingkari pinggangnya.END
![](https://img.wattpad.com/cover/128525817-288-k436164.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Conquering Your Heart (Completed)
FanfictionWARNING: girl Ryosuke and Daiki Perebutan wilayah antar kerajaan. Seorang raja kejam bernama Chinen Yuri ingin menguasai seluruh daerah.. Dapatkah dia menguasai semua daerah? Apakah dia masih memiliki hati yang penuh cinta dan kasih??