Syila mulai memasuki kamarnya, dan menjatuhkan tubuhnya di badan tempat tidur, “Ya Tuhan, Jangan bilang ini cinta! Gak mungkin gue suka ma cowo yg disukain sahabat gue sendiri.” Keluh syila lirih. Tiba-tiba handphone nya berdering, mengejutkan Syila yang sedang melamun, “siapa sih ganggu aja deh” cetus nya, ia mulai mencari handphone nya di tas sekolah , dan di layar handphone sudah tertera nama “Denay” , dengan cepat Syila menekan tombol hijau menjawab telepon “ya hallo..” sapa Syila pelan,
“Ini gue Denia” Jawab Orang diseberang sana,
“Ia gue tau kok, ada apaan ?” tanggap Syila tak semangat
“Kenapa sih loe? Lemes amat! Biasanya juga paling berisik” protes Denia yang menyadari ada yang ‘aneh’ di sini.
“Gak papa kok gue, im fine, and you know it!” elak Syila berbohong
“Gitu? Hmm yaaudah! Jadii gimana tadi sama Rama?” tanya Denia to the point
“OH jadi loe nelpon gue mw kepoin gue ama Rama tadi di mobil! Gue kira Ikhlas loe nelpon gue!” cibir Syila sewot
“Yaelah syil, Sensi amat loe! Kan nanya doang ! yaudah deh besok ajah di kelas di lanjut. Loe lagi kecapean kayaknya jadi Sewotan gitu. Bye” Tutup Syila disertai suara Tutt..Tutt..Tutt yang nyaring khas telepon di tutup oleh salah satu pihak.
Syila hanya memasang tampang camberut dan berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri, ia merasa lelah hari ini. ‘Mungkin tidur Siang bisa memulihkan tenaga’ batin Syila.
*Kamar Denia
‘’Kenapa sih ni anak, di tanyain malah sewot! Emang ada yang salah gituh? Gue kan penasaran..huaahhh” Omel Denia di lantai samping tempat tidur nya, semenjak piulang sekolah ia langsung masuk ke kamar dan menjatuhkan tubuhnya di lantai kamar tanpa menyentuh kasurnya. Entah mungkin karena adanya ikatan batin antara 2 sahabat ini keduanya pun sama-sama memutuskan untuk tidur, Merasa lelah dengan segala yang terjadi di hidup mereka hari ini.
*Kamar Rama
“Sial!! Gimana coba cara gue biar bisa deket sama Denia? Tetangga sih ia, tapi kalau pulang bren aja gak bisa sama ajah bohong!” Erang nya sembari mengacak-acak rambutnya. Ia pun mengganti pakaian sekolah dengan baju casual. Tiba-tiba seperti mendapat penerangan ia menemukan ide untuk mendekati Denia,
Ia mulai mengambil Laptop nya di meja belajar dan membawa nya ke kasur, ia pun menidurkan dirinya dan mulai menyalakan laptop, dengan semangat ia memindah-mindahkan kursor di layar Laptop dan menunjuk Mozila Firefox , Ia benar! Ia akan melakukan browsing di situs Web.
“Kali ajah di Google ada cara-cara pasti buat deketin cewe..hahaha” omong nya antusias
Ia mulai membongkar-bongkar google dengan cekatan dan terus mengumpulkan data-data yang ia temukan,mata beralis tebal itu begitu tajam menatap layar laptop nya, al hingga hasilnya senyum sumeringah merekah di bibir tipisnya.
“Okeh, cukup untuk hari ini , gue bakalan cobain semua cara-cara ini. Denia please accept my love.” Ceracau nya tak jelas.
Ia mulai merehatkan dirinya dan tanpa sadar mulai mengambang di awang khayalan dan bermimpi dalam tifur yang nyenyak.
^*^*^*^
*Denia
Denia mulai menyeracau panjang lebar saat di meja makan karena ia bangun telat.
“Udah ah mah,pah aku berangkat dulu. Udah kesiangan nih, nanti gak di ijinin masuk lagi sama satpam sekolah.” Pamit denia berdiri menuju orangtuanya dan menyalami nya satu persatu dan melangkahkan kaki ke luar rumah nya. Saat ia akan Memasukkan kunci motor ada suara klakson mobil mengagetkannya ia pun menoleh e sumber suara dan mendapati Rama di di dalam mobil yang jendela nya terbuka lebar di kursi kemudi, Rama mulai tersenyum manis dan turun dari mobil nya