Episode 1

18.8K 809 56
                                    

°Lala°

Aku berdiri disebuah gedung yang tinggi dan besar. Ya, ini adalah Perusahaan Salon & Spa Muslimah milikku sendiri. Walaupun perusahaanku ini sudah berdiri lebih dari 1 tahun. Tetap saja rasanya seperti mimpi.

Aku mulai masuk kedalam salon dan memberi salam kepada asisten kepercayaanku, Putri namanya. Dia adalah wanita yang baik dan rendah hati. Beruntung sekali aku memiliki asisten seperti dirinya.

Di dalam ruang kerja, aku tengah serius bekerja menatap laptop. Sedang asik bekerja, tiba-tiba handphone ku yang ada di atas meja kerja berdering.

Segera aku mengangkat telfon. Ternyata telfon dari sahabatku Farah.

"Halo Assalamu'alqikum far." Kataku di telfon.

"Wa'alaikumsallam la. La loe harus ke Smp 2 sekarang." Sahut Farah dengan suara tergesa-gesa.

"Ya, ya emang gue harus ngapain kesana?" Tanyaku bingung karena mendengar suara Farah yang tergesa-gesa kayak ngejar kompor gas yang belum mati dirumah.

"Pokoknya loe kesini aja deh, susah kalau mau dijelasin. Udah ya la. Bye...!! Assalamu'alaikum." langsung memutuskan paggilannya ditelfon.

"Wa'alaikumsallam..."

Masyaallah nih orang emang bener-bener nyeselin. Tiba-Tiba nelfon aku, terus myuruh dateng ke SMP 2. Emang ada apa sih disana? Apa boleh buat, aku harus kesana supaya gak penasaran

* Di SMP 2 *

Aku keluar dari mobil dan memasati bangunan SMP 2 Dengan sedetail mungkin. Banyak sekali perubahan di SMP 2. Bahkan lebih. Aku sampe pangling. Dulu pas aku masih sekolah disini, gak sebagus sekarang. Ah curang!

Lamunanku buyar karena mendengar suara teriakan yang memanggil namaku dari belakang. Dan itu adalah Farah.

" Hey la Assalamu'alaikum..." Salam farah kepadaku sembari cupika-cupiki.

"Yaampun farah... Wa'alaikumsallam. Lama banget kita gak ketemu." Sahutku memegang kedua tangan Farah.

"Iya, karena sibuk. Eh, gimana kabar loe? Makin cantik aja sekarang." Puji farah terkekeh kepadaku.

"Allhamdulillah baik... Terus gimana kabar loe?"

"Alhamdulillah baik juga." Jawab Farah singkat.

Setelah agak berbincang lama dengan Farah, lalu aku bertanya pada dirinya kenapa ada banyak mobil dan motor terpakir dilapangan SMP 2.

Terus dia menjawab kalau ada reunian Alumni anak SMP 2. Seangkatan dengan kami. Pantesan nih orang tadi nelfon buru-buru amat.

Sebenarnya aku ingin menolak dan balik aja ke kantor. Tapi yah..., apa boleh buat. Nasi sudah menjadi bubur, semua udah terlanjur. Aku harus tetap masuk kesana. Lagi pula gak enak sama Farah. Masak aku gak mau reunian sih. Setidaknya masuk aja kedalam sebentar.

Yang membuat aku malas masuk kedalam bukan karena siswa SMP 2 yang sebagian jutek abis. Tapi ada alasan lain selain itu.

Karena aku takut bertemu dengannya...

°°°

Bersambung...

Jomblo Fisabilillah (TERBIT CETAK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang